Futaeibuki, Membuat Ninja Jepang Bisa Lari Cepat dan Jauh di Sekitar Pegunungan
Futaeibuki adalah metode pernapasan yang memungkinkan ninja berlari di sekitar pegunungan dan berlari jarak jauh serta cepat.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Di masa lampau seorang ninja pernah berlari sekitar 240 kilometer dengan waktu hampir lima jam. Sangat cepat seperti layaknya kendaraan bermotor. Hal itu dimungkinkan karena penggunaan Futaeibuki.
Apa itu Futaeibuki? Ini adalah metode pernapasan yang memungkinkan ninja berlari di sekitar pegunungan dan berlari jarak jauh serta cepat.
Perjalanan lari dengan fokus pada apa yang disebut Tanden, yaitu daerah sekitar 5 cm di bawah pusar dengan diafragma dilatih, dan jumlah oksigen yang diambil meningkatkan daya tahan dan stamina.
Tanden tersebut sebenarnya juga fokus kepada bagian tengah tubuh mulai kepala, dada sekitar jantung dan daerah pusar tengah badan.
Dengan bernapas, menghisap, memuntahkan, mengeluarkan napas lalu menghisap, memuntahkan, menghisap, dan seterusnya, tubuh akan mengingat ketika ia berulang-ulang mengulangi dirinya sambil berjalan.
Hal ini merupakan empat di mana energi kehidupan berkumpul.
"Dengan cara demikian memunculkan napas ganda yang membuat Tanden juga berfungsi sebagai latihan inti, sehingga postur tubuh menjadi lebih baik dan tubuh juga gesit," ungkap Jinichi Kawakami, ninja terakhir di Jepang kepada Tribunnews.com belum lama ini.
Ninja, yang harus selalu bersiap untuk serangan dari musuh, telah menemukan metode unik untuk memulihkan kekuatan fisik dan menyembuhkan luka dalam waktu singkat.
"Pijat Ninja" yang dilakukan oleh Masashi Yoshihara (48), direktur klinik perawatan Yoshihara Shiatsu (Shinjuku-ku, Tokyo), telah diterapkan untuk menerapkan efek pijat ninja tersbeut.
Meletakkan sedikit sake di jarinya dan menunjuk ke tempat yang menyakitkan dibimbing oleh Katsutoshi Ukon, seorang guru (master) yang sangat dihormati oleh orang-orang terkenal seperti Antonio Inoki, Choshu Riki, pemain Chunichi Dragon.
"Akarnya (keturunan Ukon) adalah keturunan Koga Ninja, juga dikenal sebagai The Last Ninja," ungkap Saiko Fujita.
Baca: Penyamaran Ninja Jepang, Sebagai Biksu Harus Memiliki Wewangian
Baca: Koi-Ikkoku Antara Iga dan Koga Ninja Jepang Terpecah Gara-gara Pengkhianatan
Mengajarkan rahasia ninja ketika dia adalah seorang instruktur di Sekolah Nakano Army, sebuah lembaga pelatihan mata-mata.
Hideo Koyamada ditangkap di Shanghai selama Perang Tiongkok-Jepang dan disiksa dengan kejam, tetapi dia memijat dirinya sendiri dengan segelas sake yang dia harapkan (apabila) dia meninggal, namun berhasil melarikan diri seperti ninja.