Sering Meremehkan Covid-19, Presiden Brasil Jair Bolsonaro Akhirnya 'Tumbang' Juga
Bolsonaro mengatakan, dia mulai merasa tidak sehat pada Minggu (5/7/2020) dan kondisinya memburuk keesokan harinya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BRASILIA - Presiden Brasil Jair Bolsonaro dinyatakan positif Covid-19, setelah menjalani tes keempatnya pada Selasa (7/7/2020).
Meski hasil tes positif, Bolsonaro mengatakan dirinya merasa "sangat sehat" dan hanya mengalami gejala ringan.
Presiden yang berjuluk "Tropical Trump" ini sebelumnya kerap memantik kontroversi di "Negeri Samba" terkait penanganan virus corona.
Ia berulang kali mencemooh tindakan pencegahan dan meremehkan risiko virus bernama resmi SARS-CoV-2 ini.
Padahal, Covid-19 di Brasil jumlah kasusnya telah melampaui 1,6 juta dan menewaskan tak kurang 66.000 orang.
"Tes sudah selesai dan hasilnya positif," kata Bolsonaro dalam sebuah wawancara televisi dari kediamannya di ibu kota Brasilia, dikutip dari AFP.
Ia menambahkan bahwa dirinya meminum hidroksiklorokuin dan azitromisin untuk mengobati penyakit tersebut.
Hidroksiklorokuin adalah obat yang biasanya digunakan untuk mengobati malaria dan lupus, sedangkan azitromisin adalah antibiotik yang dapat digunakan untuk mengobati pneumonia.
Bolsonaro menerangkan, dia mulai merasa tidak sehat pada Minggu (5/7/2020) dan kondisinya memburuk keesokan harinya.
Baca: Alasan di Balik Tingginya Kasus Covid-19 di Brazil, dari Politisasi hingga Meremehkan Virus Corona
Baca: DATA TERBARU Kasus Corona di Dunia 25 Mei 2020: Brazil 365.213 Orang, hingga Indonesia Urutan ke-31
Sang Presiden "Negeri Samba" dilaporkan merasa letih, sakit, dan demam 38 derajat Celsius.
Meski begitu, ia menegaskan dirinya merasa "baik-baik saja dan tenang". Ia bahkan melepas maskernya untuk memperkuat argumennya.
"Hidup terus berjalan. Kita akan berhati-hati, terutama para lansia dan orang-orang dengan penyakit yang berisiko," lanjut Bolsonaro.
Di usia 65 tahun, Bolsonaro termasuk orang yang berisiko tinggi tertular Covid-19.
Penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini telah membunuh lebih dari 500.000 orang di seluruh dunia, dan menginfeksi hampir 12 juta orang di seantero Bumi hingga Rabu (8/7/2020).
Kata-kata Bolsonaro Sebelum Positif Corona