Dihujat Warganet, Jeff Bezos Kembali Pecahkan Rekor Kekayaannya di Tengah Pandemi Covid-19
Pendiri Amazon Jeff Bezos terus meningkatkan pundi-pundi kekayaannya setiap minggu, karena kinerja pasar saham perusahaannya terus bergerak positf.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Pendiri Amazon Jeff Bezos terus meningkatkan pundi-pundi kekayaannya setiap minggu, karena kinerja pasar saham perusahaannya yang terus bergerak positif.
Setelah menambahkan lagi 10 miliar USD pada 'timbunan' kekayaannya dalam waktu sepekan, kekayaan bersihnya kini telah mencapai angka tertinggi baru yakni senilai 183 miliar dolar AS.
Saham raksasa teknologi sekaligus e-commerce asal AS ini naik hampir tiga persen, ditutup pada rekor 3.081 dolar AS per saham.
Baca: Hampir Setengah Populasi Suku Arara di Amazon Brasil Positif Corona
Ini tentunya mengamankan posisi terdepan Bezos pada peringkat miliarder global, menurut Bloomberg dan Forbes.
Ia kini menikmati kekayaan bersih tertinggi yang telah dicatatnya dalam hampir empat dekade.
Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (9/7/2020), 'seorang' Bezos bahkan kini disebut 'bernilai' lebih dari Produk Nasional Bruto (PDB) sebagian besar negara di dunia.
Baca: Justin Trudeau Klaim Penanganan Covid-19 Kanada Lebih Baik daripada Amerika Serikat
Menurut data Bank Dunia, miliarder ini sekarang lebih kaya dari Kazakhstan yang merupakan negara terkaya di kawasan Asia Tengah, dengan populasi lebih dari 18 juta orang.
Kekayaan Bezos juga kini naik mendekati PDB Qatar yang mencapai 183,5 miliar dolar AS pada tahun lalu.
Kabar bahwa Jeff Bezos menjadi lebih kaya dari sebelumnya bertepatan dengan viralnya tagar #RIPJeffBezos yang beredar di media sosial pada Rabu kemarin.
Meskipun multi miliarder itu masih hidup dan sehat bugar, para pengguna Twitter banyak yang memposting pesan 'belasungkawa palsu' secara bersamaan dengan gambar karakter kartun, orang botak, atau selebriti dengan tambahan tagar.
Perlu diketahui, sektor e-commerce telah berkembang pesat di tengah sistem penguncian (lockdown) yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) di sebagian besar negara di dunia.
Saat masyarakat beralih ke metode pembelanjaan online, penjualan Amazon pun meningkat lebih dari 26 persen menjadi 75,5 miliar dolar AS pada kuartal pertama 2020, melebihi ekspektasi Wall Street.
Namun, keuntungan raksasa online ini kemudian turun selama periode yang sama.
Perusahaan ini pun mengakui bahwa keuntungan mereka bisa turun lebih jauh karena meningkatnya pembiayaan terkait pandemi ini.