Presiden Bolivia Anez Terpapar Covid-19: Saya akan Terus Bekerja Jarak Jauh dari Lokasi Isolasi
Setidaknya tujuh menteri, termasuk Menteri Kesehatan, telah dinyatakan positif dan sedang menjalani pengobatan atau memulihkan diri di rumah.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
Sebagaimana diketahui ada pemimpin dunia di seluruh dunia juga telah tertular virus.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (55), menghabiskan tiga hari dalam perawatan intensif Rumah Sakit karena Covid-19.
Selain itu ada Presiden Brasil Jair Bolsonaro yabg dikonfirmasi pada hari Rabu lalu positif Covid-19.
Bolivia, yang berpenduduk lebih dari 11,5 juta orang telah mencatat lebih dari 42.000 kasus positif yang telah dikonfirmasi dan 1.500 kasus kematian.
Bolivia merupakan salah satu negara yang terkena dampak terburuk per kapita di dunia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Bolivia María Eidy Roca dinyatakan positif terinfeksi virus corona Covid-19 meskipun dalam kondisi stabil.
Hal itu disampaikan Kementerian Kesehatan Bolivia pada Minggu (5/7/2020).
"Perang melawan virus terus tanpa henti dan saya berharap Menteri segera pulih untuk bergabung kembali dalam pertempuran ini untuk kesehatan warga Bolivia," ujar Presiden Jeanine Anez dalam sebuah kicauan di Twitter, seperti dilansir Reuters, Senin (6/7/2020).
Berdasarakan data terjadi kenaikan tajam dalam kasus baru dan kasus kematian akibat Covid-19 di negara Amerika Selatan.
Bolivia yang berpenduduk lebih dari 11,5 juta orang, melaporkan kasus konfirmasi berjumlah 38 ribu dan 1.378 kasus kematian.
Beban kasus baru harian membuat Bolivia saat ini menjadi salah satu negara yang terkena dampak terburuk Covid-19 di dunia.
Baca: POPULER Internasional: Presiden Brasil Positif Corona hingga Seo Ye Ji Ungkap Trauma Masa Lalu
Baca: Terbaru Presiden Bolivia hingga Presiden Brasil, Deretan Pemimpin Amerika Latin Positif Covid-19
Amerika Latin telah menjadi pusat penyebaran virus, dengan Brasil, Chili, Meksiko dan Peru sangat terdampak.
Sementara Argentina dan Bolivia telah melihat jumlah kasus baru meningkat dalam beberapa minggu terakhir meskipun menerapkan lockdown.
Kementerian Kesehatan Bolivia memperkirakan puncak Covid-19 akan menghantam antara Agustus dan September 2020.
Negara ini juga tengah menuju pemilihan umum pada 6 September 2020.(Reuters)