DPR Malaysia Rusuh Dipicu Pernyataan Rasis
Keos terjadi ketika anggota parlemen dari Perikatan Nasional dan Pakatan Harapan saling berteriak setelah pernyataan rasis dan seksis diucapkan di DPR
Editor: Hasanudin Aco
Namun dia menambahkan: “Saya berkata gelap, saya juga gelap. Jadi pakai bedak. Apa masalahnya?"
Rayer kemudian meminta Azhar untuk mengeluarkan putusan tentang pernyataan itu, yang menurutnya tidak mencerminkan anggota parlemen.
Kasthuri mengutip Standing Order 36 (4) dan mendesak Pembicara untuk membuat keputusan.
"Hari pertama Dewan dan kami mendengar komentar seksis dari Baling," katanya.
Abdul Azeez kemudian berdiri dan menarik kembali pernyataannya terhadapnya.
“Saya akan menjadi orang yang lebih besar di sini karena saya ingin prosesnya berjalan dengan lancar. Saya menarik kembali apa yang saya katakan. Saya bahkan tidak mengatakannya padanya. Saya tarik kembali," jelas Abdul Azeez.
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin membersihkan rintangan besar di parlemen pada Senin (13/7/2020), ketika anggota majelis rendah menyetujui mosi untuk melengserkan ketua DPR.
Persetujuan mosi untuk mencopot Ketua Dewan Rakyat Malaysia Mohamad Ariff Md Yusof lewat pemungutan suara tersebut dipandang sebagai barometer penting dari dukungan parlemen Malaysia terhadap Muhyiddin.
Mengutip Reuters, hasil itu adalah ukuran nyata pertama dari seberapa banyak dukungan legislatif terhadap Muhyiddin bisa mendapatkan suara untuk kebijakan pemerintah federal Malaysia.
Sebanyak 111 anggota Dewan Rakyat mendukung upaya Muhyiddin untuk melengserkan Ariff, yang ditunjuk oleh pemerintahan sebelumnya yang dipimpin Mahathir Mohamad.
Sementara 109 lainnya memilih menentang mosi tersebut.
Ekonomi terbesar ketiga di Asia Tenggara itu telah bergulat dengan ketidakpastian politik dan kebijakan sejak Muhyiddin secara tak terduga menjadi Perdana Menteri Malaysia pada Maret lalu.
Muhyiddin menjadi orang nomor satu di pemerintahan Malaysia setelah membentuk aliansi dengan partai UMNO, yang tercoreng kasus korupsi yang kalah dalam pemilihan umum 2018.