Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kampanye Pariwisata Besar-besaran Pemerintah Jepang Dikhawatirkan Berpotensi Menyebarkan Covid-19

Yoshimura juga meminta banyak pihak untuk mengurangi risiko ekspansi, terutama dalam kaitan kampanye pariwisata ke seluruh tempat di Jepang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kampanye Pariwisata Besar-besaran Pemerintah Jepang Dikhawatirkan Berpotensi Menyebarkan Covid-19
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Wali Kota Shoichiro Miyashita dari Kota Mutsu di Perfektur Aomori. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kampanye besar-besaran di bidang pariwisata oleh Pemerintah Jepang mulai 22 Juli 2020 menuai keprihatinan sejumlah pemerintah daerah di Jepang.

"Apa artinya selama ini kita mau bersabar berdiam diri, kalau nantinya malah datang lagi pandemi dari kunjungan wisata banyak orang ke sini. Kalau itu yang terjadi kita akan tutup lagi berbagai fasilitas umum di kota ini," kata Wali Kota Shoichiro Miyashita dari Kota Mutsu di Perfektur Aomori, Senin (13/7/2020).

Keprihatinan yang sama juga disampaikan oleh Gubernur Perfektur Yamagata, Mieko Yoshimura, Selasa (14/7/2020).

"Kami akan sangat menghargainya jika kami dapat membiarkan penduduk setempat melakukan sesuatu yang tidak seragam, tidak semua dinasionalisasi. Serahkan ke daerah masing-masing, sesuai dengan kondisi aktual wilayah tersebut," ungkap Yoshimura.

Baca: Mulai 22 Juli 2020 Banjir Diskon Pariwisata di Jepang Hingga Setengah Harga

Baca: Mulai 20 Agustus 2020 Tiket Shinkansen Jepang Diskon 50 Persen

Yoshimura juga meminta banyak pihak untuk mengurangi risiko ekspansi, terutama dalam kaitan kampanye pariwisata ke seluruh tempat di Jepang.

"Rasanya daerah mungkin belum siap untuk menerima turis dari luar daerah apalagi dari Tokyo yang banyak sekali terinfeksi Corona saat ini," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Anggaran 1,35 Triliun Yen

Diberitakan sebelumnya, mulai 22 Juli 2020 Jepang akan memberikan diskon besar-besaran di bidang pariwisata dalam upaya merealisasikan anggaran pariwisata sekitar 1,35 triliun yen.

Semua upaya dilakukan untuk membangkitkan perekonomian dalam negeri Jepang di masa pandemi Covid-19.

"Kita akan lakukan diskon besar-besaran mulai tanggal 22 Juli mendatang," kata Menteri Transportasi, Pertahanan, Infrastruktur dan Pariwisata Jepang, Kazuyoshi Akaba, Jumat (10/7/2020).

Subsidi pemerintah sekitar 13 triliun yen terkait bidang pariwisata dalam kampanye pariwisata "Go To Campaign" yang dimaksudkan untuk menstimulasi konsumsi yang telah menurun tajam akibat pengaruh coronavirus baru.

Diskon harga akomodasi dan keluarkan kupon yang dapat digunakan untuk makanan dan minuman dan belanja di tujuan wisata, telah dilakukan sejak September tahun lalu.

Namun kini lebih luas dan lebih besar lagi khususnya di bidang transportasi, misalnya tiket Shinkansen menjadi setengah harga.

Sekretariat kementerian yang mengalihdayakan prosedur administrasi juga telah mengumumkan bahwa mereka telah memilih "proposal bersama industri pariwisata" yang dibuat oleh tujuh agen perjalanan utama seperti JTB dan Japan Travel Agency.

Baca: Mengintip Spesifikasi dan Canggihnya Pesawat Tempur Baru Jepang yang Akan Dibangun Tahun 2031

Baca: Sukarelawan Banjir di Kumamoto Jepang Diprediksi Meningkatkan Risiko Terinfeksi Covid-19

Untuk bantuan tersebut komisi sebesar 189,5 miliar yen, diberikan kepada 7 agen biro perjalanan besar Jepang.

Mengenai kampanye "Go To Campaign", partai-partai oposisi telah mengkritik komisi ratusan miliar yen itu yang diberikan kepada 7 biro perjalanan tersebut.

Padahal nilai 189,5 miliar yen tersebut telah ditekan dan telah berkurang sekitar 40 miliar yen dari rencana sebelumnya.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas