Sengketa Laut China Selatan: Menteri Luar Negeri AS Sebut Tiongkok Sepenuhnya Melanggar Hukum
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan penolakan resmi terhadap sebagian besar klaim maritim Tiongkok soal sengketa Laut China Selatan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Pihak Kedutaan Besar China menyebut tuduhan yang dipaparkan Pompeo sama sekali tidak bisa dibenarkan.
"AS memutarbalikkan fakta dan hukum internasional, membesar-besarkan situasi di kawasan itu dan berupaya menabur perselisihan antara China dan negara-negara pesisir lainnya," ungkap Kedutaan Besar China dalam pernyataan.
China juga menuduh Washington meningkatkan ketegangan dan menghasut konfrontasi di wilayah di mana Tiongkok tak terlibat langsung dalam perselisihan.
AS Sempat Kerahkan 2 Kapal Induk ke Laut China Selatan
Sebelumnya, pada Sabtu (4/7/2020) dua kapal induk AS berlayar menuju Laut China Selatan.
Dua kapal induk itu ke sana dengan tujuan latihan militer.
USS Nimitz dan USS Ronald Reagan Carrier Strike Groups dikerahkan dengan tujuan mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, bunyi pernyataan Armada Ketujuh Angkatan Laut.
"Kehadiran dua maskapai penerbangan tidak menanggapi peristiwa politik atau dunia apapun."
"Kemampuan canggih ini adalah salah satu dari banyak cara Angkatan Laut AS mempromosikan keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di seluruh Indo-Pasifik," demikian bunyi pernyataan, dikutip dari CNN.
Dikabarkan kapal induk yang disertai kapal perang dan pesawat terbang itu sedang melakukan latihan militer.
AS ingin meningkatkan pertahanan udara dan serangan rudal jarak jauh di wilayah operasi ini.
Sebelumnya, Beijing beberapa kali mempertahankan klaimnya atas Laut China Selatan di depan negara-negara yang keberatan serta pengadilan Internasional yang menolak klaimnya itu.
Laut China Selatan Merupakan Jalur Strategis
Sebagai catatan, Laut China Selatan merupakan jalur strategis bagi sepertiga pelayaran dunia.