Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mata-mata Rusia Ketahuan Hendak Curi Hasil Penelitian Vaksin Covid-19

Meski begitu, NCSC mengatakan data-data penelitian vaksin corona masih aman dari sentuhan peretas.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Mata-mata Rusia Ketahuan Hendak Curi Hasil Penelitian Vaksin Covid-19
UNIVERSITAS OXFORD
Ilustrasi. 

"Biasanya layanan keamanan jauh lebih berhati-hati dalam bahasanya jika mereka merasa ada keraguan." " Cozy Bear (kelompok peretas itu) telah terlibat dalam serangan-serangan siber sebelumnya dan telah meninggalkan jejak, dan ada hubungan yang cukup baik dengan Rusia," terangnya dikutip dari BBC.

Apa yang dilakukan Cozy Bear?

Badan-badan negara Inggris, AS, dan Kanada mengatakan, para peretas telah mengeksploitasi kelemahan perangkat lunak untuk mengakses sistem komputer yang rentan.

Peretas disebut menggunakan malware seperti WellMess dan WellMail untuk mengunggah dan mengunduh berkas dari sistem yang terinfeksi.

Mereka juga dikatakan telah menjebak orang-orang agar menyerahkan data-data login melalui spear-phishing.

Email phishing dirancang untuk menipu penerima agar memberikan informasi pribadi mereka.

Kemudian spear-phishing adalah bentuk serangan yang tertuju pada target dam dirancang untuk mengelabui individu tertentu.

Berita Rekomendasi

Sering kali surel tersebut tampaknya berasal dari kontak terpercaya, dan mungkin juga menyertakan beberapa informasi pribadi untuk membuatnya lebih meyakinkan.

Akan tetapi seorang pakar keamanan siber menuturkan, Rusia tidak mungkin menjadi satu-satunya yang terlibat dalam upaya pencurian ini.

"Mereka punya banyak orang, kami punya banyak orang, Amerika punya lebih banyak orang, seperti halnya orang China," ucap Prof Ross Anderson dari Laboratorium Komputer Universitas Cambridge, mengatakannya pada BBC.

"Mereka semua selalu mencoba mencuri barang semacam ini."

Siapakah Cozy Bear?

NCSC menyebut kelompok peretas ini bernama APT29, yang juga dikenal dengan The Dukes atau Cozy Bear.

Mereka lebih dari 95 persen yakin bahwa kelompok itu adalah bagian dari badan intelijen Rusia.

Baca: Diduga Ada Rumah Sakit Akali Data Pasien Positif Covid-19 Agar dapat Anggaran hingga Rp 90 Juta

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas