Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mata-mata Rusia Ketahuan Hendak Curi Hasil Penelitian Vaksin Covid-19

Meski begitu, NCSC mengatakan data-data penelitian vaksin corona masih aman dari sentuhan peretas.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Mata-mata Rusia Ketahuan Hendak Curi Hasil Penelitian Vaksin Covid-19
UNIVERSITAS OXFORD
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS - Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC) memperingatkan, ada upaya mata-mata Rusia untuk mencuri penelitian vaksin Covid-19.

Lembaga-lembaga yang menjadi target pencurian adalah yang sedang mengembangkan vaksin virus corona di Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Kanada.

Menurut NCSC, para peretas itu "hampir dipastikan" beroperasi sebagai "bagian dari dinas intelijen Rusia".

Namun mereka tidak membeberkan lembaga mana saja yang menjadi target pencurian, atau apakah ada informasi yang telah dicuri.

Baca: Siap Merawat Pasien Covid-19 dari Luar Batam, RSKI Pulau Galang Koordinasi dengan Mabes TNI-Kemenkes

Meski begitu, NCSC mengatakan data-data penelitian vaksin corona masih aman dari sentuhan peretas.

Dilansir dari BBC Jumat (17/7/2020), Rusia membantah ambil bagian di upaya pencurian itu.

"Kami tidak memiliki informasi tentang siapa yang mungkin meretas perusahaan farmasi dan pusat penelitian di Inggris," ujar Juru Bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov.

Berita Rekomendasi

"Kami dapat mengatakan satu hal - Rusia tidak ada hubungannya sama sekali dengan upaya ini," ungkapnya kepada kantor berita TASS.

NCSC tidak sendirian dalam memperingatkan pencurian mata-mata Rusia ini.

Ada 3 lembaga negara lain yang juga mengeluarkan peringatan, yaitu:

- Badan Keamanan Komunikasi Kanada (CSE)

- Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS) bidang Badan Keamanan Insfrastruktur Keamanan Siber (CISA)

- Badan Keamanan Nasional AS (NSA)

Emily Taylor dari lembaga konsultan Chatham House menerangkan, meski Kremlin membantah tuduhan tetapi "masuk akal" mata-mata Rusia terlibat dalam kasus ini.

"Biasanya layanan keamanan jauh lebih berhati-hati dalam bahasanya jika mereka merasa ada keraguan." " Cozy Bear (kelompok peretas itu) telah terlibat dalam serangan-serangan siber sebelumnya dan telah meninggalkan jejak, dan ada hubungan yang cukup baik dengan Rusia," terangnya dikutip dari BBC.

Apa yang dilakukan Cozy Bear?

Badan-badan negara Inggris, AS, dan Kanada mengatakan, para peretas telah mengeksploitasi kelemahan perangkat lunak untuk mengakses sistem komputer yang rentan.

Peretas disebut menggunakan malware seperti WellMess dan WellMail untuk mengunggah dan mengunduh berkas dari sistem yang terinfeksi.

Mereka juga dikatakan telah menjebak orang-orang agar menyerahkan data-data login melalui spear-phishing.

Email phishing dirancang untuk menipu penerima agar memberikan informasi pribadi mereka.

Kemudian spear-phishing adalah bentuk serangan yang tertuju pada target dam dirancang untuk mengelabui individu tertentu.

Sering kali surel tersebut tampaknya berasal dari kontak terpercaya, dan mungkin juga menyertakan beberapa informasi pribadi untuk membuatnya lebih meyakinkan.

Akan tetapi seorang pakar keamanan siber menuturkan, Rusia tidak mungkin menjadi satu-satunya yang terlibat dalam upaya pencurian ini.

"Mereka punya banyak orang, kami punya banyak orang, Amerika punya lebih banyak orang, seperti halnya orang China," ucap Prof Ross Anderson dari Laboratorium Komputer Universitas Cambridge, mengatakannya pada BBC.

"Mereka semua selalu mencoba mencuri barang semacam ini."

Siapakah Cozy Bear?

NCSC menyebut kelompok peretas ini bernama APT29, yang juga dikenal dengan The Dukes atau Cozy Bear.

Mereka lebih dari 95 persen yakin bahwa kelompok itu adalah bagian dari badan intelijen Rusia.

Baca: Diduga Ada Rumah Sakit Akali Data Pasien Positif Covid-19 Agar dapat Anggaran hingga Rp 90 Juta

Cozy Bear pertama kali diidentifikasi sebagai "ancaman" yang signifikan pada 2014, menurut perusahaan keamanan siber AS, Crowdstrike.

Mereka menerangkan kelompok ini "agresif" dan "sering mengubah pengaturan alat".

Cozy Bear sebelumnya sempat terlibat peretasan Komite Nasional Demokratik AS (DNC) dalam pemilu 2016.

Kemudian pada 2017 mereka menyerang Partai Buruh Norwegia, Kementerian Pertahanan dan Asing, serta layanan keamanan nasional negara itu.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Terbongkar, Inilah Sosok Mata-mata Rusia yang Mau Curi Penelitian Vaksin Covid-19

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas