Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dituduh Bakar Dokumen Penting, AS Beri Waktu 72 Jam kepada China Tutup Konsulat di Houston

Departemen Luar Negeri AS mengatakan misi China di Houston akan ditutup "untuk melindungi kekayaan intelektual Amerika dan ' informasi pribadi warga."

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Dituduh Bakar Dokumen Penting, AS Beri Waktu 72 Jam kepada China Tutup Konsulat di Houston
Drew Angerer / Getty Images / AFP
WASHINGTON, DC - 14 JULI: Presiden AS Donald Trump berbicara kepada media di Rose Garden di Gedung Putih pada 14 Juli 2020 di Washington, DC. Presiden Trump berbicara tentang beberapa topik termasuk kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden, pasar saham dan hubungan dengan China ketika coronavirus terus menyebar di AS, dengan hampir 3,4 juta kasus yang dikonfirmasi. 

Penguasa Partai Komunis di Beijing sedang mempertimbangkan menutup Konsulat AS di pusat kota Wuhan sebagai tindakan balasan, sebuah sumber dengan pengetahuan tentang hal itu mengatakan.

Ahli China mengatakan, negeri tirai bambu itu bisa juga menargetkan Konsulat AS di Hong Kong, Shanghai atau Guangzhou-- sesuatu yang bisa mengguncang bisnis Amerika.

Richard Grenell, yang menjabat sampai saat ini sebagai penjabat Direktur Intelijen Nasional AS, menyarankan Amerika Serikat dapat menutup Konsulat China di San Fransisco yang menjadi pusat teknologi.

"Ini yang paling dekat. Saya akan melakukan dua-duanya (Houston dan San Francisco) tetapi juga masuk akal untuk memulai dengan salah satu, "katanya kepada Reuters.

Keputusan di Houston terjadi menjelang pemilihan Presiden AS pada November 2020, di mana Trump dan saingannya dari Partai Demokrat, Joe Biden, telah menunjukkan sikap tegas terhadap China.

Berbicara pada kunjungan ke Denmark, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengulangi tuduhan tentang pencurian kekayaan intelektual Amerika Serikat dan Eropa oleh China.

Pompeo juga mengacu pada dakwaan Departemen Kehakiman AS pada Selasa (21/7/2020) terhadap dua warga negara China.

atas peran mereka dalam meretas komputer milik kontraktor pertahanan, peneliti Covid-19 dan ratusan korban lainnya di seluruh dunia.

BERITA REKOMENDASI

Pihak berwenang AS mengatakan dua warga China atas nama Li Xiaoyu dan Dong Jiazhi mencuri desain senjata, informasi obat, kode sumber perangkat lunak, dan banyak lagi.

Mereka juga didakwa memata-matai perusahaan-perusahaan AS yang sedang meneliti Covid-19.

Pompeo juga menyinggung pidato kepala FBI baru-baru ini yang menyoroti kegiatan Spionase China.

"Presiden Trump telah berkata: ' cukup. Kita tidak akan membiarkan ini terus terjadi,'" tegasnya kepada wartawan.(Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas