Begini Kondisi Haji 2020, Tak Bisa Minum Air Zamzam Langsung dan Kerikil Jumrah Harus Disterilkan
Pandemi Covid-19 membuat Musim Haji 2020 yang dimulai sejak Selasa (28/7/2020) berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Batasan Haji 2020 menyebabkan para pengusaha travel dan pemasok hewan kurban di Arab Saudi merugi.
"Biasanya dua atau tiga bulan sebelum haji saya dan para sopir menghasilkan cukup uang untuk bertahan selama sisa tahun ini."
"Tapi sekarang tidak ada apa-apa," kata pengusaha taksi di dekat Masjidil Haram, Sajjad Malik dikutip dari BBC.
Sepinya jemaah dan ketatnya batasan dari negara membuatnya kehilangan pelanggan dan tak bisa menggaji.
Salah satu sopir di perusahaannya, Samiur Rahman mengirim video suasana sepi jalanan Mekah.
Jalan yang setiap tahun dipenuhi lautan jemaah, kini kosong dan sepi.
Sajjad bahkan menangkap kumpulan merpati yang mengisi kelengangan jalan itu.
Baca: Denda Minimal Rp 39 Juta dan Penjara 15 Hari untuk Penyelundup Jemaah Haji
Baca: Kemenag: 1.390 Jemaah Haji Sudah Ajukan Pengembalian Setoran Pelunasan Biaya Perjalanan Haji
"Pengemudi saya tidak punya makanan dan sekarang mereka tidur berempat atau berlima per kamar, di kamar yang berkapasitas dua orang," kata Sajjad.
Ditanya apakah menerima bantuan dari pemerintah, Sajjad mengaku hanya bertahan dengan uang tabungannya.
Menurutnya banyak orang yang kehilangan pekerjaan di Arab Saudi karena pembatasan jemaah Haji tahun ini.
Menurut laporan CNN, Arab Saudi memiliki jumlah kasus infeksi Covid-19 tertinggi di dataran Arab.
Worldometers pada Rabu (29/7/2020) mencatat 270.831 kasus infeksi.
Adapun jumlah korban jiwa mencapai 2.789 dan pasien yang sembuh sebanyak 225.624.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)