Kim Jong Un Sebut KorUt Tak Akan Ada Perang Lagi Berkat Miliki Senjata Nuklir: Masa Depan Terjamin
Pemimpin Korea Utara (KorUt) Kim Jong Un mengklaim tak akan ada perang lagi karena keselamatan dan masa depan negaranya sudah terjamin.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Korea Utara (KorUt) Kim Jong Un mengklaim tak akan ada perang lagi karena keselamatan dan masa depan negaranya sudah terjamin.
Klaim ini disampaikan Kim Jong Un lantaran Korea Utara sudah memiliki senjata nuklir, Selasa (28/7/2020)
Meski tak mengelak Korea Utara masih berada dalam tekanan dari luar (internasional-Red) dan ancaman militer.
Kim Jong Un membuat pernyataannya ketika dia merayakan peringatan Perang Korea 1950-1953 ke-67 yang jatuh pada 27 Juli.
Mengutip Reuters, KCNA melaporkan perayaan peringatan tersebut dihadiri para veteran.
Baca: Suspek Covid-19 Masuk Korea Utara Lewat Perbatasan, Pihak yang Bertanggung Jawab Akan Dihukum Berat
Baca: 70 Pemuda Korea Utara Ditangkap karena Tirukan Dialek Korea Selatan
Kim Jong Un mengatakan, Korea utara mengembangkan senjata nuklir untuk ‘memenangkan kekuatan absolut’ demi mencegah konflik bersenjata.
“Sekarang kami mampu mempertahankan diri dalam menghadapi segala bentuk tekanan intensitas tinggi dan ancaman militer dari pasukan imperialis dan musuh,” kata Kim Jong Un.
“Berkat penangkal nuklir, pertahanan diri kita yang andal dan efektif, tidak akan ada lagi perang,” ungkap Kim Jong Un.
"Keselaatan dan masa depan negara selamanya terjamin," tegas Kim Jong Un.
Pidato Kim Jong Un itu disampaikan di tengah pembicaran mengenai pembongkaran program nuklir dan rudal Pyongyang dengan imbalan keringanan saksi dari Washington.
Baca: Rudal-rudal Balistik Iran Disiagakan Pasca-Sejumlah Insiden Ledakan di Objek Vital
Baca: Korea Utara Laporkan Dugaan Kasus Covid-19 Pertama Kali, Kim Jong Nyatakan Kondisi Darurat
Uji Coba Peluncuran Rudal Jarak Pendek Korea Utara
Sebelumnya diberitakan, Korea Utara telah menembakkan rudal jarak pendek yang diduga ke arah Laut Jepang, Selasa (14/4/2020) pagi.
Unjuk rudal kendali jelajah itu ditembakkan menjelang peringatan hari ulang tahun Kim Il Sung, pendiri negara tersebut.
Mengutip dari Al Jazeera, proyektil tersebut ditembakkan saat Korea Selatan tengah melakukan pemilihan parlemen.
Lebih lanjut, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) dalam sebuah pernyataan mengatakan, Pasukan Korea Utara yang bermarkas di pesisir kota timur Munchon, Kangwong, meluncurkan beberpa proyektil pertama kali.
Baca: Korea Utara Tak Makamkan Jenazah Covid-19 dengan Layak, Mayatnya Dijadikan Sebagai Pupuk Tanaman
Baca: Korea Utara Klaim Virus Corona Tak Serang Negaranya
JCS mengatakan, proyektil itu diduga rudal kendali jelajah.
Pihak JCS menambahkan, rudal tersebut terbang lebih dari 150 kilometer (93 mil) di lepas pantai timur Utara.
Peluncur Rudal Kendali Jelajah Pertama Korea Utara Sejak 2017
Pejabat Pertahanan Korea Selatan yang tidak mau menyebutkan nama mengatakan kepada Associated Press, jika dikonfirmasi, itu akan menjadi peluncuran rudal jelajah pertama Korea Utara sejak Juni 2017 lalu.
Uji Coba Peluncuran Rudal Korea Utara
Sebelumnya, dalam beberapa bulan terakhir, Korea Utara telah melakukan uji coba peluncuran berbagai rudal dan senjata lain.
Aktivitas militer ini berlangsung di tengah negosiasi nuklir Korea Utara yang menemui jalan buntu.
Peluncuran rudal jelajah disebut tidak biasa bagi Pyongyang.
Hal ini lantaran, sebagian besar senjata yang diuji belum lama ini adalah rudal bailstik atau peluru artileri jarak jauh.
Baca: Korea Utara Klaim Nol Kasus Covid-19, Komandakan Pasukan AS Menyangsikannya
Menurut Cha Du-Hyeong, seorang peneliti senior dari Institur Studi Kebijakan Asan, dengan peluncuran Selasa ini, Korea Utara menunjukkan mereka memiliki berbagai pilihan terkait sistem pengiriman senjata.
"Rudal balistik menunjukkan kekuatan destruktif, sementara rudal jelajah menunjukkan keakuratan," ungkap Cha kepada AFP.
"Sampai sekarang, Korea Utara telah menunjukkan kekuatannya, saat ini, Korea Utara menunjukkan akurasi dalam menyerang target," terangnya.
Pengujian Rudal Jelajah Korea Utara, Juni 2017
Korea Utara memuji pengujian rudal jelajah yang dirancang untuk mengenai kelompok kapal perang musuh, pada Juni 2017 lalu.
Peluncuran rudal tersebut mencapai sasaran di Laut Jepang.
Peristiwa tersebut terjadi satu minggu setelah dua kapal induk AS, USS Carl Vinson, dan USS Ronald Reagan mengambil bagian dalam manuver angkatan laut di daerah itu.
Rudal jelajah terbang sekira 200 kilometer atau 124 mil.
Baca: Negara Lain sedang Perangi Virus Corona, Korea Utara Malah Luncurkan Rudal
Menurut para analis, hal tersebut merupakan peningkatan dari tes 2015 yang hanya terbang 100 kilometer atau 62 mil.
Pada Minggu (12/4/2020), media pemerintah Korea Utara melaporkan Kim Jong Un mengunjungi pangkalan udara dan mengamati latian jet tempur dan pesawat serang Korea Utara.
Sebagai catatan, Korea Utara dikenai beberapa sanksi Dewan Keamanan PBB atas program senjata yang dilarang.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.