Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ide Donald Trump Menunda Pemilu AS Ditolak Partainya Sendiri

Petinggi Partai Republik yang menaungi Presiden AS, Donald Trump, menolak rencana presiden menunda Pemilu AS 2020.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Ide Donald Trump Menunda Pemilu AS Ditolak Partainya Sendiri
Nicholas Kamm / AFP
Presiden AS Donald Trump berpidato saat kampanye di BOK Center pada 20 Juni 2020 di Tulsa, Oklahoma. 

TRIBUNNEWS.COM - Petinggi Partai Republik yang menaungi Presiden AS, Donald Trump, menolak rencana presiden menunda Pemilu AS 2020.

Senate Majority Leader, Mitch McConnell, dan House Minority Leader, Kevin McCarthy, keduanya tidak setuju dengan gagasan Trump.

Dikutip dari BBC, Trump tidak memiliki wewenang menunda pemilihan, lantaran penundaan ini harus disetujui Kongres. 

Sebelumnya, presiden ingin menunda pemilihan umum November mendatang lantaran khawatir akan penipuan dan hasil tidak akurat.

Baca: Barack Obama Sindir Donald Trump, Sebut Tindakan Presiden Bahayakan Demokrasi AS

Baca: Donald Trump Tiba-tiba Usul Tunda Pilpres AS

Presiden AS Donald Trump mengenakan masker ketika ia mengunjungi Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland pada 11 Juli 2020.
Presiden AS Donald Trump mengenakan masker ketika ia mengunjungi Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland pada 11 Juli 2020. (ALEX EDELMAN / AFP)

Sebab pemungutan suara rencananya akan digelar melaui pos.

Dia ingin menunda sampai masyarakat bisa memilih secara benar dan aman.

Ada sedikit bukti untuk mendukung klaim Trump, tetapi dia memang sudah lama menentang pemilihan melalui pos.

Berita Rekomendasi

Sama halnya dengan klaim saat ini, menurutnya pemilihan semacam itu akan rentan terhadap penipuan.

Di sisi lain, negara-negara bagian AS ingin melakukan pemungutan suara melalui email.

Karena dinilai lebih mudah karena untuk menghindari krisis kesehatan terkait pandemi corona.

Intervensi Trump terkait pemilu muncul ketika ekonomi AS mengalami kontraksi terburuk sejak Depresi Hebat 1930-an.

Reaksi Partai Republik atas Ide Trump

Senator McConnell mengatakan AS belum pernah menunda pemilu sampai detik ini.

"Tidak pernah dalam sejarah negara ini, perang, depresi, dan Perang Sipil, apakah kita tidak pernah memiliki pemilihan federal yang dijadwalkan tepat waktu."

"Kami akan menemukan cara untuk melakukan itu lagi pada 3 November ini," katanya kepada stasiun lokal di Kentucky, WNKY.

Mengamini pernyataan McConnel, McCarthy mengatakan pemilihan harus tetap diadakan karena pemilu AS tidak pernah mengalami penundaan sepanjang sejarah.

Baca: Presiden AS Donald Trump Desak Pilpres November Ditunda

Baca: Donald Trump dan Putranya Bagikan Teori Konspirasi Baru Mengenai Covid-19, Viral dalam Hitungan Jam

Joe Biden dan Donald Trump
Joe Biden dan Donald Trump (AFP)

Sekutu Trump, Senator Lindsay Graham, mengatakan penundaan itu bukan ide yang baik.

Di sisi lain Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menolak berkomentar terkait ide Trump itu.

Menurut jubir tim sukses Trump, Hogan Gidley, presiden hanya berpendapat saja.

Analisis dari Reporter BBC Amerika Utara, Donald Trump tidak bisa menunda pemilihan pada November mendatang tanpa persetujuan Kongres.

Adapun kendali Kongres AS ada pada Partai Demokrat, sehingga partai ini yang harus menyetujui keputusan tersebut.

Berawal dari Cuitan Donald Trump

Pada konferensi pers Kamis (30/7/2020) di Gedung Putih, Presiden Trump membantah ingin menunda pemilu.

Namun dia berpendapat pemungutan suara secara pos hasilnya kemungkinan tidak valid.

"Saya tidak ingin menunda, saya ingin mengadakan pemilihan."

"Tapi saya juga tidak mau harus menunggu selama tiga bulan dan kemudian mengetahui bahwa surat suara semuanya hilang dan pemilihan tidak berarti apa-apa," jelas Trump.

Dia mengaku tidak ingin pemilihan tahun ini berakhir tidak valid.

Dalam serangkaian tweet sebelumnya, Trump mengecam pemungutan suara melalui pos massal dan memperingatkan itu akan rentan terhadap campur tangan asing.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas