Demonstrasi Pecah di Thailand, Tuntut Pemerintah Mundur, Polisi Hanya Terdiam
Meski pendemo suarakan kritik terbuka terhadap pemerintahan Raja Thailand, polisi setempat hanya tinggal diam
Editor: Putradi Pamungkas
Lillian SUWANRUMPHA / AFP
Para pengunjuk rasa memegang tongkat di udara selama demonstrasi anti-pemerintah bertema Harry Potter di Monumen Demokrasi di Bangkok pada 3 Agustus 2020.
TRIBUNNEWS.COM - Pembicara dalam demo anti-pemerintah Thailand telah menuntut reformasi terhadap monarki Raja Maha Vajiralongkorn.
Secara terbuka, mereka menuntut agar kekuatan raja dibatasi.
Padahal, mencemarkan nama baik monarki dapat dihukum hingga 15 tahun penjara di bawah undang-undang "lese majeste" Thailand, seperti diberitakan Al Jazeera, Selasa (8/4/2020).
Yang mengejutkan, polisi tak menghentikan enam pembicara itu.
Hal seperti ini disebut baru pertama kali terjadi.
Namun mereka mengatakan setiap dugaan pelanggaran akan diselidiki.
Sebanyak 200 pengunjuk rasa yang berkumpul pada Senin malam (3/4/2020) berpakaian seperti penyihir fiksi Harry Potter dan tokoh-tokoh lain.
Berita Rekomendasi