Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Perusahaan Mozambik Soal Amonium Nitrat yang Meledak di Beirut: Kami Memesannya tapi . . .

FEM mengatakan amonium nitrat yang dibeli rencananya akan digunakan untuk kegiatan pertambangan.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pengakuan Perusahaan Mozambik Soal Amonium Nitrat yang Meledak di Beirut: Kami Memesannya tapi . . .
AFP/STR
Sejumlah mobil hancur berantakan di dekat lokasi ledakan dahsyat yang terjadi di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/STR 

Juru bicara mengungkapkan bahwa perusahaan Mozambik hanya mengetahui keterlibatan mereka dalam laporan berita pada hari Rabu yang menyebut tujuan kapal ke Mozambik.

"Pada hari Rabu ada beberapa berita yang mengatakan kapal kargo ini awalnya dimaksudkan untuk pergi ke Mozambik. Jadi, ketika itu terjadi, kami  tahu itu mungkin buat kami," kata juru bicara itu.

"Ini sangat besar dan menghancurkan ketika melihat semua itu (peristiwa di Beirut). Dan  dengan kesedihan besar, kami melihatnya."

"Dan sayangnya, kami melihat ada nama kami dikaitkan, meskipun kami sama sekali tidak memiliki bagian di dalamnya. "

Tentang Kolonel yang Tewas Misterius 

Jauh sebelum kejadian ini, seorang pejabat Lebanon yang tewas secara misterius pada 2017 lalu, pernah meminta agar 2.750 ton amonium nitrat dipindahkan dari pelabuhan.

Pada 2013, pejabat itu telah menyerukan pemindahan 2.750 ton amonium nitrat dari pelabuhan Beirut di 2013, menurut dokumen yang dibagikan media Lebanon pada Kamis (6/8/2020).

Berita Rekomendasi

Kolonel Joseph Skaf, kepala Divisi pengendalian narkoba di Bea Cukai Lebanon, menulis pada saat itu:

"Kami memberitahu Anda, divisi ini menerima informasi tentang kehadiran kapal Rhosus di pelabuhan Beirut. Kapal itu sarat dengan amonium nitrat, yang digunakan sebagai bahan peledak, sangat berbahaya dan merupakan ancaman bagi keselamatan masyarakat."

"Dia meminta pihak berwenang untuk memindahkan kapal menjauh dari dermaga pelabuhan dan menempatkannya di bawah pengawasan," menurut dokumen, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (7/8/2020).

Skaf meninggal dunia pada 2017, namun penyebab kematiannya tidak diketahui secara definitif, karena terdapat dua laporan otopsi yang bertentangan.

Surat Kabar utama Lebanon An-Nahar melaporkan ada dua kemungkinan yang bisa menjadi penyebab kematian Skaf pada waktu itu:

"Apakah mantan Kolonel Joseph Skaf kaki tergelincir atau ia terlempar dari ketinggian tiga meter? Sebuah pertanyaan yang tetap belum terungkap, terutama setelah dua laporan forensik yang kontradiksi yang ditugaskan oleh jaksa penuntut umum dari dua pemeriksa medis, "mengutip sebuah sumber dalam pasukan keamanan internal Lebanon (ISF).

Sumber ISF berkata pada waktu itu sudah direncanakan karena ditemukan dua luka memar pada bagian kepala sang kolonel.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas