GDP Jepang Minus 27,8 Persen, Lebih Parah Dibandingkan Saat Krisis Finansial Lehman Shock
Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang, Nishimura, menegaskan akan melakukan semua upaya untuk melindungi kehidupan saat ini.
Editor: Dewi Agustina
"GDP saat ini merupakan hasil yang sulit karena kami mengeluarkan deklarasi darurat pada bulan April dan Mei dan menghentikan ekonomi secara artifisial," kata Nishimura.
"Untuk masa depan, saya ingin terus mengerahkan semua upaya untuk melindungi pekerjaan dan kehidupan, dengan memprioritaskan mendukung orang-orang dalam keadaan situasi sulit, dan kemudian dalam bentuk permintaan domestik," kata dia.
"Kita akan berusaha kuat untuk mengembalikan ekonomi Jepang ke lintasan pertumbuhan yang lebih baik," ujarnya.
Baca: 52 Perusahaan Listing di Jepang Ajukan Program Pensiun Dini
Di sisi lain, ketika ditanya apakah akan mempertimbangkan penurunan tarif pajak konsumsi sebagai langkah ekonomi di masa depan, Menteri Nishimura mengatakan:
"Seluruh pajak konsumsi akan digunakan sebagai biaya jaminan sosial untuk pembenahan jaminan sosial seluruh generasi. Kami harus memikirkan hal-hal ini dengan hati-hati, dan untuk masa depan, kami akan melakukan yang terbaik untuk menjaga manajemen ekonomi kami dalam menghadapi berbagai situasi dan situasi di luar negeri."
Sementara itu Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, akan terbit akhir Agustus 2020, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com