Sebulan Kampanye Go To Travel di Jepang, 2 Juta Orang Berpartisipasi
Pada awalnya banyak yang ketakutan penyebaran infeksi akan semakin luas dan semakin banyak dengan adanya program GoToTravel.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga mengungkapkan selama sebulan diberlakukannya proyek GoToTravel dari pemerintah, tercatat sedikitnya 2 juta orang ikut berpartisipasi.
"Kampanye GoToTravel dimulai 22 Juli lalu dan sampai kini partisipasi sedikitnya 2 juta orang pada laporan yang kami terima," kata Yoshihide Suga saat konferensi pers, Senin (24/8/2020).
Pada awalnya banyak yang ketakutan penyebaran infeksi akan semakin luas dan semakin banyak dengan adanya program GoToTravel, di mana semua industri pariwisata Jepang memberikan diskon besar-besaran bagi turis domestik.
Baca: Shinzo Abe Jadi Perdana Menteri Terlama dalam Sejarah Jepang, Sudah Memimpin 2.798 Hari
"Ternyata jumlah orang yang terinfeksi yang ditemukan di hotel dan penginapan yang terdaftar dalam bisnis tetap pada tingkat yang relatif rendah yaitu 10 orang," ungkap Sugai.
Kalangan industri pariwisata beroperasi dengan baik sambil mendengarkan pendapat para ahli seperlunya.
Awalnya memang ada kritik bahwa bisnis tersebut dapat menyebabkan penyebaran infeksi karena pergerakan orang, tetapi Suga kembali menegaskan kembali perlunya antisipasi yang baik seiring dengan bergeraknya kembali industri pariwisata supaya perekonomian bisa berputar kembali.
Sementara itu Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, akan terbit 1 September 2020, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com