Tentara Inggris Diciduk Karena Tolak Perang di Yaman, Pasukan Ansarallah Sukses Sapu Markas ISIS
Yaman terbelah menjadi dua kekuatan besar. Kelompok Houthi menguasai Sanaa dan wilayah utara, kelompok Mansour Hadi mengontrol Aden di selatan.
Editor: Setya Krisna Sumarga
“Tidak ada negosiasi rahasia sama sekali dengan Arab Saudi, dan jika ada negosiasi yang akan kami tunjukkan kepada dunia, kami tidak memiliki agenda untuk ditakuti,” kata Al-Houthi.
Anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman menegaskan perang terbuka akan terjadi antara Houthi Yaman dan Arab Saudi, jika agresi mereka tak juga dihentikan.
Yaman terbelah menjadi dua kekuatan besar. Kelompok Houthi yang mendapat sokongan Iran menguasai ibu kota Sanaa dan wilayah utara.
Mereka juga sebagian mengontrol wilayah selatan. Kelompok ini didukung militer Yaman, memiliki kapabilitas menyerang target di wilayah Saudi.
Beberapa waktu lalu, rudal balistik yang diluncurkan kelompok ini menghantam komplek kilang minyak Aramco di wilayah Saudi. Kilang terbesar di Arab itu vakum operasi selama berbulan-bulan.
Kelompok kedua yang didukung penuh koalisi Arab, mendeklarasikan kekuasaan di Aden, pelabuhan di Yaman selatan. Kelompok ini dipimpin Abdul Rabouh Mansour Hadi.(Tribunnews.com/AlMasdarNews/xna)