Tentara Inggris Diciduk Karena Tolak Perang di Yaman, Pasukan Ansarallah Sukses Sapu Markas ISIS
Yaman terbelah menjadi dua kekuatan besar. Kelompok Houthi menguasai Sanaa dan wilayah utara, kelompok Mansour Hadi mengontrol Aden di selatan.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Arab Saudi, bersama Uni Emirat Arab dan beberapa negara Arab lainnya, secara aktif melakukan intervensi di Yaman.
Koalisi udara mereka melakukan serangan udara di beberapa kota padat penduduk, termasuk ibu kota, Sana'a, dan kawasan bersejarah di dalam Kegubernuran Sa'ada.
Ansarallah Sapu Markas Kelompok ISIS Yaman
Perkembangan terkini dari Yaman, pasukan Ansarallah yang berintikan warga Houthi, berhasil menyapu kelompok teroris ISIS di wilayah terakhir yang mereka kuasai di Provinsi Al-Bayda.
Sukses operasi penumpasan ISIS itu didokumentasikan lewat video berdurasi lebih kurang 30 menit. Pasukan Ansarallah menewaskan pemimpin ISIS Yaman, Radwan Qinan.
Sosok ini juga dikenal lewat nama panggilan Abu Al-Walid Al-'Adani. Basis kelompok ISIS di kawasan pegunungan Al-Bayda juga sepenuhnya dihancurkan.
Daerah tersisa di luar kendali mereka di Kegubernuran Al-Bayda juga berhasil direbut Ansarallah. Sukses itu disambut gembira warga Al-Bayda.
Kekalahan ISIS di Yaman tengah akan memainkan peran penting bagi gerakan Ansarallah, karena mereka saat ini mencoba mendekati ibu kota administratif Kegubernuran Marib.
Selama akhir pecan lalu, pasukan Ansarallah membuat kemajuan penting di Kegubernuran Marib, ketika pasukan mereka merebut Kamp Mas dan beberapa puncak bukit dekat Kegubernuran Al-Jawf.
Dengan hampir seluruh wilayah barat Marib di bawah kendali mereka, pasukan Anarallah kemungkinan akan membuat dorongan untuk merebut ibukota administratif Al-Bayda dalam beberapa hari ini.
Konflik di Yaman terus berlanjut menyusul kebuntuan dialog kelompok Houthi dan koalisi Arab serta pemerintahan Presiden Yaman Abd Rabbouh Mansour Hadi.
Pemimpin kelompok Ansarallah, Mohammad Ali Al-Houthi, mengecam kebuntuan itu. "Upaya mediasi yang dipimpin Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, dengan Arab Saudi telah menemui jalan buntu," katanya kepada Aljazeera.
Ali Al-Houthi menuduh Arab Saudi dan UEA menghalangi perdamaian di Yaman dengan melancarkan serangan, sembari berdamai dengan Israel pada saat bersamaan.
Dia mengatakan, Arab Saudi menyesatkan dunia, dan mereka terus melawan Yaman. Klaim mereka, perundingan rahasia terus berlangsung.