Reaksi Para Pemimpin Dunia Terhadap Pengunduran Diri PM Jepang Shinzo Abe, Trump: Teman Baik Saya
Beberapa pemimpin dunia bereaksi dengan pegunduran diri Shinzo Abe, di antaranya Presiden AS Donald Trump hingga PM Selandia Baru Jacinda Ardern.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Dia mengatakan, Perdana Menteri Jepang itu selalu bersahabat dengan Taiwan, baik tentang kebijakan atau hak dan kepentingan rakyat Taiwan.
Kata Tsai, Shinzo Abe memiliki karakter sangat positif.
"Kami menghargai perasaan ramahnya terhadap Taiwan dan berharap dia sehat," terang Tsai Ing Wen.
Baca: Viral Rumah TKI Taiwan Asal Madiun Dirobohkan Istri, Gara-gara Lihat Foto Suami dengan Wanita Lain
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern
Sementara itu, reaksi Jacinda Ardern penuh dengan pujian untuk Shinzo Abe sebagai pemimpin yang berintegritas.
Menurutnya, Abe memimpin dengan memberi teladan dan menunjukkan apa yang dapat dicapai dengan kerja keras, semangat, dan perhatian kepada orang lain.
"Ada banyak hal yang dilihat Jepang dan Selandia Baru," ungkap Jacinda Ardern.
Baca: PM Selandia Baru Jacinda Ardern Klaim Tidak Ada Kasus Corona Baru di Negaranya
"Komitmen bersama kami terhadap demokrasi dan sistem internasional berbasis aturan menjadikan Jepang mitra penting bagi Selandia Baru, terutama di kawasan Indo-Pasifik di mana kami memiliki tujuan yang sama," tegasnya.
Juru Bicara Kepresidenan Korea Selatan Kang Min-Seok
Lebih lanjut, tak berbeda dari beberapa pemimpin dunia yang sesalkan keputusan Shinzo Abe mundur dari jabatannya, Juru Bicara Kepresidenan Korea Selatan Kang Kim Seok juga mengakui hal yang sama.
"Kami menyesali pengumuman pengunduran diri yang tiba-tiba dari Perdana Menteri Abe, yang telah meninggalkan banyak prestasi berarti sebagai perdana menteri terlama di Jepang," katanya.
"Dan juga, secara khusus (Shinzo Abe) memainkan peran besar bagi pembangunan di Korea Selatan dan hubungan bilateral Jepang," tambahnya.
"Kami berharap perdana menteri segera pulih. Pemerintah kami akan melanjutkan kerja sama dengan perdana menteri baru dan kabinet baru untuk meningkatkan hubungan dengan Jepang," tegasnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)