Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Huawei Boyong Investasi Teknologi dari Amerika ke Rusia

Pemerintahan Trump telah memasukkan Huawei dan perusahaan China lainnya ke daftar hitam.Mereka dianggap jadi ancaman keamanan nasional.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Huawei Boyong Investasi Teknologi dari Amerika ke Rusia
Istimewa/Kompas.com
Ilustrasi Huawei. Produk smartphone asal China ini mulai mendapat hambatan berupa larangan masuk ke AS dan sejumlah negara di Eropa, namun China mengancam akan membalas dengan pelarangan serupa terhadap smartphone merk Nokia dan Ericsson. 

Menurut Richard Yu Chengdong, CEO Huawei, telpon seluler Huawei Mate40 akan menjadi model terakhir yang menampilkan prosesor paling canggih Kirin 9000.

Ponsel cerdas baru ini akan dirilis pada September ini.

"Bisnis telepon seluler kami mengalami masa sulit, karena pasokan chip sulit dan stok Huawei habis," katanya seperti dikutip media China pada KTT teknologi.

“Setelah 15 September, kami tidak akan dapat memproduksi chipset andalan kami, atau chip kami dengan kemampuan pemrosesan AI, ini merupakan kerugian besar bagi kami,” imbuhnya.

Chipset canggih diproduksi Taiwan Semiconductor Manufacturing, atau TSMC, perusahaan semikonduktor terbesar di dunia.

Perusahaan di Taiwan ini berhenti menerima pesanan dari Huawei pada Mei karena menyerah pada tekanan sanksi AS.

Huawei telah lama berada di daftar target perang dagang AS-China. Akibat sanksi itu, Huawei memprediksi pengiriman smartphone 2020 akan kurang, dari 240 juta unit yang dikirimkan pada 2019.

BERITA TERKAIT

Menurut hasil kuartal sebelumnya, Huawei melampaui Samsung untuk pertama kali menjadi vendor ponsel terbesar di dunia.

"Jika bukan karena pembatasan AS, Huawei akan melampaui Samsung dalam pengiriman ponsel tahun lalu," kata pejabat Huawei.

Awal tahun ini, Beijing akan membalas tindakan keras Washington terhadap perusahaannya. Pemerintah China mungkin menargetkan perusahaan AS yang berharga seperti Apple dan Boeing, yang menikmati keuntungan besar dari pasar China.

Sebelum sanksi AS terbaru terhadap Huawei diumumkan, raksasa teknologi itu mengatakan dapat beralih ke produsen lain, seperti Samsung.

Itu juga mengamati produksi chip dalam negeri menggunakan Semiconductor Manufacturing International Co, pembuat chip kontrak daratan utama China.

Namun, perusahaan tersebut tertinggal dari saingan Taiwannya karena mereka membuat prosesor yang kurang canggih.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas