Patung Perdana Menteri Pertama Kanada Digulingkan Pengunjuk Rasa Black Lives Matter
Patung Perdana Menteri pertama Kanada Sir John Macdonald digulingkan para pengunjuk rasa Black Lives Matter, Sabtu (28/8/2020).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Patung Perdana Menteri pertama Kanada, Sir John Macdonald digulingkan para pengunjuk rasa Black Lives Matter.
Pejabat pemerintah mengatakan, para pengunjuk rasa berbaris dan menyerukan dukungan untuk pemangkasan dana polisi.
Mengutip Al Jazeera, insiden ini terjadi pada akhir pawai damai pada Sabtu (29/8/2020).
Baca: Penjelasan Pria Pemilik Tato Bergambar Peta Indonesia dalam Demo Rusuh di AS
Sekelompok orang memanjat monumen dan menurunkan patung.
Rekaman video yang tersebar di media sosial menunjukkan kepala patung terjatuh.
Baca: Solidaritas untuk George Floyd, PM Kanada Berlutut saat Demo Black Live Matter di Paliament Hill
Baca: Huru-hara AS: Patung Kontroversional Mantan Wali Kota Philadelphia Frank Rizzo Diturunkan
Untuk diketahui, seruan untuk membubarkan kepolisian telah menggam di seluruh Amerika hingga Kanada dalam beberapa bulan terakhir.
Khususnya pasca serentetan aksi kekerasan yang melibatkan polisi dan tewasnya George Floyd di Minneapolis, Mei 2020 lalu.
Kematian George Floyd juga memicu protes global tentang ketidaksetaraan rasial dan kebrutalan polisi.
Sampai akhirnya, pemerintah pun merevisi undang-undang untuk melawan rasisme.
Baca: Mirip Kasus George Floyd, Polisi AS Tembak Punggung Jacob Blake 7 Kali, Demo Besar Kembali Pecah
Baca: Keluarga George Floyd Ajukan Gugatan Terhadap Kota Minneapolis serta 4 Petugas Polisi
Sekilas Soal Patung Macdonald
Lebih jauh, lokasi berdirinya patung Macdonald, perdana menteri pertama Kanada yang menjabat pada 1867, telah berulang kali menjadi lokasi aksi grafiti dalam beberapa tahun terakhir dan sering kali dilapisi dengan cat merah.
Aktivis mengkritik beberapa tindakan dan kebijakan mantan perdana menteri pertama Kanada itu.
Termasuk sistem sekolah perumahan, di mana puluhan ribu anak-anak adat secara paksa dikeluarkan dari keluarga mereka dan dikirim ke sekolah asrama yang didanai negara.
Baca: Rusuh di AS: Lebih dari 10.000 Orang Ditangkap saat Protes Pembunuhan George Floyd
Baca: Rilis PlayStation 5 Ditunda Akibat Rusuh di AS, Sebelumnya Sony Menjadwalkan Tanggal 4 Juni