Skydrive, Mobil Terbang Pertama di Jepang Tengah Mengincar Pasar Indonesia
Skydrive memiliki 8 motor dan propeler dengan ukuran sekitar 4.000 mm x 4.000 mm x 2.000 mm dengan baterai yang masih dirahasiakan.
Editor: Dewi Agustina
"Tidak ada pengaruh, kalau pun ada sangat sedikit yaitu keterlambatan suku cadang yang biasa saja. Sedangkan suku cadang penting tak ada masalah sama sekali," ungkapnya.
Skydrive dianggapnya sebagai perusahaan start-up yang berusaha sendiri membangun usaha dan memproduksi moibil terbang pertama di Jepang.
"Modal kami dari bank dan juga dari para investor. Tentu saja berharap subsidi dari pemerintah, tetapi sampai detik ini kami belum terima bantuan apa pun dari pemerintah," tambahnya seraya berharap perhatian dari Kementerian Ekonomi Perdagangan dan Industri (METI).
Lalu uji coba akan dilakukan pada musim gugur tahun ini sekitar Oktober?
"Kita akan lakukan di Kota Toyota Perfektur Aichi di mana banyak pegunungan kosong dan aman serta luas dekat dengan pabrik mobil Toyota Motor Corporation."
Dukungan sangat kuat dari banyak perusahaan besar Jepang (100 sponsor) dan CEO Skydrive Tomohiro Fukuzawa adalah mantan karyawan Toyota Motor Corporation dan Kishi adalah mantan karyawan Mitsubishi Heavy Industries serta Mitsubishi Aviation Corporation.
"Di masa depan kami akan uji coba di teluk Osaka dan teluk Tokyo mencoba menyeberangi banyak sungai besar di sana," ujar dia.
Sedangkan di Indonesia ditekankan kembali penting bagi transporasi antar pulau.
"Bisa dipakai transportasi antar pulau di Indonesia sehingga nyaman komunikasi dan transportasi banyak orang di sana nantinya. Apalagi mulai tahun 2023 mobil terbang ini sudah menggunakan dua orang penumpang," kata dia.
Uji coba awal Skydrive sebenarnya sudah dilakukan setahun lalu dan kini semakin menyempurnakan lebih lanjut.
Yang menjadi masalah adalah baterai yang memang hanya bisa dipakai selama sekitar 5 sampai 10 menit saja.
"Namun di tahun 2030 sudah pasti akan ada baterai yang lebih baik lagi kini sedang dikembangkan di Jepang, buatan Jepang. Maka SkyDrive akan jauh lebih sempurna lagi nantinya."
Dari segi keamanan, karena memiliki 8 motor maka jika satu motor mati pun menurutnya masih tetap aman.
"Kita punya 8 motor, kalau pun satu motor mati ya masih aman dapat bisa dikendalikan keseimbangannya dengan baik. Tentu saja kalau sudah dua motor mati yang sudah semakin bahaya tentunya," ujarnya.
Baca: Reaksi Dunia Sikapi Pengunduran Diri PM Jepang Shinzo Abe
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.