Menhan Jepang Masih Ragu-ragu untuk Maju Dalam Pemilihan Pemimpin LDP
Dia masih belum mengatakan kapan ia akan mengambil keputusan terkait pemilihan pemimpin baru LDP.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO--Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono masih ragu-ragu apakah akan maju sebagai kandidat dalam pemilihan pemimpij baru Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa untuk menggantikan Perdana Menteri Shinzo Abe.
Demikian disampaikan Taro Kono Selasa (1/9/2020), seperti dilansir Reuters.
Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa di Jepang akan melakukan pemilihan pemimpin baru pada 14 September 2020.
"Saya berkonsultasi dengan teman-teman tentang apa yang harus dilakukan," kata Kono di konferensi pers.
Dia masih belum mengatakan kapan ia akan mengambil keputusan terkait pemilihan pemimpin baru LDP.
Baca: Mantan Menteri Pertahanan Jepang Shigeru Ishiba Diprediksi Gantikan Shinzo Abe
Pemilihan ini akan memilih pengganti Perdana Menteri Shinzo Abe, menurut laporan kantor berita Jiji pada Senin (31/8/2020).
Abe, perdana menteri Jepang yang paling lama menjabat, mengatakan pada Jumat lalu, mengundurkan diri karena memburuknya kondisi kesehatannya.
Pemimpin LDP hampir dijamin akan menjadi perdana menteri karena mayoritas anggota partai di majelis rendah parlemen.
Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga Ikut Pemilihan
Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menyatakan maju dalam pemilihan pemimpin partai berkuasa, Partai Demokrat Liberal (LDP).
Baca: Reaksi Dunia Sikapi Pengunduran Diri PM Jepang Shinzo Abe
Persaingan memperoleh kursi pemimpin LDP ini akan menjadi jalan menjadi pengganti Shinzo Abe sebagai perdana menteri.
Demikian disampaikan media-media Jepang, Minggu (30/8/2020).
Bila nantinya terpilih, pemerintahan Suga akan memperpanjang program-program stimulus fiskal dan moneter Abe akan terus berlanjut.
"Suga memutuskan untuk maju dalam pemilihan pemimpin LDP, karena panggilan untuk berbuat banyak untuk negaranya, mengingat ada harapan terhadap kemampuannya untuk mengelola krisis, seperti pandemi Covid-19 dan penyelamatan ekonomi jepang," demikian laporan kantor berita Kyodo, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, seperti dilansir Reuters, Minggu (30/8/2020).
Baca: Kesedihan Donald Trump atas Mundurnya Shinzo Abe: Dia Pria Baik, Penghormatan Tertinggi untuknya