Kantor Akuntan Pajak di Okinawa Jadi Tempat Akal-akalan Yakuza Jepang, Negara Rugi 500 Juta Yen
Perusahaan ini diduga jadi tempat akal-akalan Yakuza untuk memperoleh subsidi yang diberikan pemerintah kepada setiap warga dan perusahaan Jepang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Polisi Okinawa Jepang baru saja melakukan penggeledahan ke sebuah perusahaan akuntan pajak Jepang di Naha Okinawa.
Perusahaan ini diduga jadi tempat akal-akalan Yakuza (mafia Jepang) untuk memperoleh subsidi yang diberikan pemerintah kepada setiap warga dan perusahaan Jepang.
"Para yakuza memanfaatkan subsidi yang diberikan pemerintah kepada warga dan perusahaan, dengan akal-akalan mereka telah memanfaatkan sebuah perusahaan akuntan pajak di Naha untuk pengajuan subsidi tersebut sehingga negara telah merugi sekitar 500 juta yen," papar sumber Tribunnews.com, Jumag (11/9/2020).
Dua anggota gengster Yakuza telah ditangkap polisi dan diduga meminta uang tunai sebagai uang awal pengajuan subsidi kepada pemerintah.
Mereka memalsukan catatan bisnis dan perorangan lalu pada akhirnya meminta komisi sedikitnya 30 persen dari subsidi yang diterima setiap orang atau setiap usaha.
Baca: Polisi Ringkus Terduga Pelaku Penembakan Pimpinan Yakuza Jepang Kelompok Kobe Yamaguchigumi
Polisi menduga banyak uang yang diajukan dan diterima dari pemerintah masuk ke kelompok yakuza di Okinawa.
Seseorang yang bersaksi tentang situasi aktual dalam masalah ini mengungkapkan, "Kenalan akuntan pajak yang saya kenal itu memang terkait dengan kekuatan antisosial. Ada kemungkinan besar uang mengalir kepada mereka."
Dua pria yang terlibat dalam permohonan tunjangan diperkirakan untuk 400 orang, dengan jumlah kasus yang ditangani diperkirakan 1.800 kasus, dan jumlah yang diperoleh secara ilegal dapat meningkat hingga skala 500 juta yen.
Pada tanggal 3 September polisi Perfektur Okinawa memutuskan untuk melakukan sidang sukarela dan penggeledahan rumah pengacara pajak yang memiliki kantor di Kota Naha, dan menyita barang bukti.
"Kami dengan hati-hati menyelidiki apakah ada aliran uang ke kekuatan antisosial. Segera setelah kecurigaan diselesaikan, kebijakannya adalah mengajukan kasus dengan tujuan penipuan," ujarnya.
Manfaat keberlanjutan dibayarkan kepada perusahaan kecil dan menengah, pekerja lepas, pemilik bisnis perorangan, dan bisnis lain yang penjualannya dalam satu bulan tahun ini telah turun sebesar 50 persen atau lebih dari tahun sebelumnya.
Menurut Badan Usaha Kecil dan Menengah di bawah yurisdiksi Kementerian Ekonomi Perdagangan Industri (METI), menegaskan bahwa pelajar paruh waktu dan ibu rumah tangga yang memiliki kontrak kerja, atau mereka yang menyatakan penjualan dari daftar di internet sebagai pendapatan lain-lain, dianggap tidak dapat memenuhi syarat.
Baca: Anggota Yakuza Jepang Menjadikan Rumahnya Sebagai Tempat Pelayanan Pijat Plus-plus
Tidak dapat mengajukan permintaan subsidi tersebut.
Jumlah subsidi kepada perusahaan sekitar 2 jutaan yen dan kepada pribadi mendapat 100.000 yen per orang. Kecuali spesialis seperti dokter, perawat mendapatkan 200.000 yen.
Sementara itu baru terbit Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com