Mengenang 19 Tahun lalu, Peristiwa WTC 9/11 yang Menggemparkan Dunia
Gedung kembar pusat financial Amerika Serikat atau World Trade Center (WTC) hancur luluh lantak ditabrak pesawat.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
Kini di area kejadian, terdapat sebuah monumen bernama Ground Zero, yang dibuat untuk mengenang peristiwa itu.
Coretan nama-nama korban menghiasi sekitar monumen.
Serta 911 Memorial Museum yang berisi sejumlah benda yang berkaitan dengan tragedi, foto-foto dan hal lainnya diperlihatkan untuk publik dan wisatawan, sebagai saksi bisu kejadian kelam masa lalu.
*Menyisakan Trauma Besar di Warga Amerika
Dikutip dari VoA, lebih dari 60 persen orang Amerika menyaksikan serangan teror terburuk yang pernah terjadi melalui televisi.
"Saya kira sampai saat itu, mungkin orang lebih optimis atau merasa hal itu tidak bisa terjadi di sini. Serangan teroris adalah sesuatu yang terjadi di luar negeri, tetapi tidak di Amerika di negara kita," kata Roxane Cohen Silver, profesor ilmu psikologi di University of California, Irvine.
Cohen Silver, yang mempelajari dampak trauma kolektif mengatakan beberapa individu yang tidak terkait langsung dengan serangan 9/11 menunjukkan gejala yang sebelumnya diasumsikan para ahli akibat terpapar langsung trauma.
"Orang-orang yang sering menonton televisi pada minggu pertama setelah 9/11 kemungkinan besar menunjukkan gejala stres pasca trauma dan penyakit kesehatan fisik bertahun-tahun kemudian," kata Cohen.
Gejala-gejala tersebut sering termasuk kecemasan dan ketakutan, serta serta timbulnya penyakit kesehatan fisik seperti masalah kardiovaskular.
*Penghormatan Tribute in Light untuk Korban
Pemerintah New York tetap melangsungkan penghormatan untuk peristiwa kelam itu, sejak tahun 2002.
Cahaya kembar yang dikenal dengan Tribute in Light akan menyinari langit Kota New York untuk memperingati serangan 11 September 2001.
Gubernur Andrew M. Cuomo dari New York mengatakan negara bagian itu telah menyediakan tenaga kesehatan dan pengawasan kegiatan di tengah pandemi Covid-19.
Diperlukan tim yang terdiri dari sekitar 40 petugas panggung dan teknisi listrik yang bekerja dengan cermat pada instalasi selama lebih dari seminggu untuk menyiapkannya.