Trump Ungkap Pengakuan Kim Jong Un: Dia Memberitahukan Saya Bagaimana Ia Membunuh Pamannya Sendiri
Para kritikus mengatakan dengan bertemu Kim Jong Un, Trump memberi pemimpin Korea Utara legitimasi di panggung dunia.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan pengakuan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un yang telah membunuh pamannya.
Demikian terungkap dalam Buku Rage karya jurnalis AS, Bob Woodward, seperti dilansir Associated Press, Kamis (10/9/2020).
Buku ini ditulis berdasarkan 18 wawancara yang dilakukan editor The Washington Post itu dengan Trump dan narasumber lainnya dari Desember 2019 hingga Juli 2020.
Dalam buku itu, Woodward menulis Trump terkesan dengan Kim Jong-Un, ketika dia pertama kali bertemu dengan pemimpin Korea Utara itu di Singapura pada 2018 lalu.
Trump mengatakan, Kim "jauh lebih cerdas."

Trump juga mengatakan Kim Jong Un "menceritakan semuanya" dan bahkan memberi tahu detail bagaimana ia membunuh pamannya sendiri.
Ketika ia terlibat pembicaraan senjata nuklir dengan Kim Jong Un, Trump menolak penilaian pejabat intelijen, Korea Utara tidak akan pernah menyerahkan senjata nuklirnya.
Trump mengatakan kepada Woodward bahwa CIA "tidak tahu" bagaimana menangani Pyongyang.
Trump juga menolak kritik tentang tiga pertemuannya dengan Kim Jong Un, mengklaim KTT itu bukan masalah besar.
Baca: 8 Klaim dan Kutipan Paling Kontroversial Donald Trump yang Tertulis dalam Buku Terbaru Bob Woodward
Para kritikus mengatakan dengan bertemu Kim Jong Un, Trump memberi pemimpin Korea Utara legitimasi di panggung dunia.
"Butuh waktu dua hari. Saya bertemu. Saya tidak menyerahkan apa-apa," kata presiden, yang menyamakan hubungan Korea Utara dengan persenjataan nuklirnya seperti seseorang yang jatuh cinta dengan sebuah rumah dan "mereka tidak bisa menjualnya."
Kim Jong Un menyambut baik perhatian Trump, dan menyebut presiden "Yang Mulia" dalam sebuah surat.
Kim Jong Un menulis kepada Trump, ia percaya "persahabatan yang mendalam dan khusus di antara kita akan bekerja sebagai kekuatan magis."
Dalam buku itu juga, Trump berbicara tentang ancaman virus corona (Covid-19), kerusuhan rasial dan senjata baru misterius yang diklaim Trump tidak diketahui oleh kekuatan dunia lainnya.(Associated Press)