Roket China Lintasi Wilayah Udara Kaltim dan Jawa Timur
Belum diketahui apa respons Pemerintah Indonesia terhadap peluncuran Long March-11 HY2 yang melintasi udara Indonesia
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, CHINA - China meluncurkan roket Long March-11 HY2 yang membawa sembilan satelit penginderaan jauh seri Jilin-1 Gaofen-03 ke orbit sinkron Matahari sepanjang 535 kilometer, Selasa (15/9/2020) pagi.
Roket tersebut diluncurkan dari kapal Debo-3 yang berada di Laut Kuning.
Lintasan roket Long March-11 HY2 melalui ruang udara negara tetanga seperti Taiwan, Filipina, Malaysia, dan Indonesia.
Belum diketahui apa respons Pemerintah Indonesia terhadap peluncuran Long March-11 HY2 yang melintasi udara Indonesia.
Media pemerintah China, Global Times, mengumumkan China menembakkan roket Long March "di atas langit Pulau Taiwan, China.
Melansir taiwannews, yang mengutip posting yang diunggah ke halaman Weibo China航天 (China Aerospace), pada hari Senin (14 September), mengatakan China berencana untuk mengadakan peluncuran keduanya di laut sekitar jam 9:20 pagi pada hari Selasa (15 September).
Disebutkan Long March-11 HY2 akan lepas landas dari Laut Kuning yang membawa sembilan satelit penginderaan jauh seri Jilin-1 Gaofen-03 ke orbit sinkron Matahari sepanjang 535 kilometer.
Postingan tersebut menyatakan bahwa roket tersebut akan menggunakan metode satu panah membawa sembilan bintang" saat roket "terbang di atas langit Pulau Taiwan, China.
"Pengumuman itu juga termasuk peta lintasan roket, menunjukkan peluncurannya dari posisi di Laut Kuning dan terbang ke selatan tepat di atas jantung Taiwan sebelum menuju ke Selat Bashi, melewati Filipina, melintasi Laut China Selatan, dan seterusnya negara bagian Sabah, Malaysia, dan Kalimantan Timur - Jawa Timur di Indonesia.''
Baca: Israel Kembali Targetkan Pos Hamas di Jalur Gaza, Beberapa Jam Seusai Serangan Roket
Sejak musim panas lalu, anjungan laut di Laut Kuning telah menjadi pangkalan baru bagi China untuk meluncurkan satelit kecil dan komersialnya, bergabung dengan pangkalan daratnya di Jiuquan, Xichang, Taiyuan, dan Wenchang.
Pangkalan laut itu pertama kali berhasil diluncurkan pada 5 Juni tahun lalu.
Saat itu, China tidak merinci negara mana yang akan dilewati roket tersebut.
Namun, pengumuman hari Senin jelas merupakan pernyataan provokatif yang ditujukan kepada Taiwan.
Metode yang disebut "satu panah membawa sembilan bintang" mengacu pada kemampuan Long March untuk membawa beberapa satelit atau beberapa hulu ledak jika terjadi perang.
Dengan peluncuran ini, China mengumandangkan kemajuan di bidang kedirgantaraan dan kehebatan militernya.
Global Times, Selasa, melaporkan China telah melakukan misi peluncuran laut untuk Long March-11 di Laut Kuning di lepas pantai Provinsi Shandong.
Baca: Duta Besar AS untuk China, Terry Branstad Mundur dan Bersiap Tinggalkan Beijing
Media ini menyebutkan bahwa dalam kasus ini, roket tersebut diluncurkan dari kapal bernama Debo-3.
China News yang juga dikelola Pemerintah China memberitakan, roket itu diluncurkan pada pukul 9:32 pagi waktu Beijing.
People's Daily yang dikelola Partai Komunis China menyebut peluncuran itu sebagai "peluncuran luar angkasa komersial pertama di China."
Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan menanggapi insiden tersebut dengan mengatakan "Menanggapi perkembangan yang relevan, unit intelijen, pengawasan, dan pengintaian gabungan militer telah melakukan penilaian penuh terhadap situasi dan telah mengambil tindakan yang tepat. (taiwannews)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul China Luncurkan Roket Lintasi Taiwan Filipina Malaysia Indonesia, Bagaimana Jika Bawa Hulu Ledak?