Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dubes Iran Ceritakan Detik-Detik Pager Hizbullah Meledak di Tangannya, Sebut Israel Penjahat Perang

Dubes Iran di Lebanon menceritakan detik-detik pager Hizbullah meledak di tangannya. Ia sebut Israel sebagai penjahat perang.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Dubes Iran Ceritakan Detik-Detik Pager Hizbullah Meledak di Tangannya, Sebut Israel Penjahat Perang
rntv/tangkap layar
Mojtaba Amani, duta besar Iran untuk Lebanon menceritakan detik-detik pager Hizbullah meledak di tangannya pada 17 September lalu. Ia terluka pada bagian mata dan jarinya diamputasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, membagikan cerita saat dirinya selamat dari alat komunikasi pager Hizbullah yang meledak di tangannya pada 17 September lalu.

Ribuan pager Hizbullah diledakkan oleh Israel setelah intelijen Israel menyusup dan memasukkan bahan peledak dalam proses pengirimannya. 

“Alat itu ada di kantor saya dan saya menerima pesan berisi sirene khusus yang berbeda dengan sirene sebelumnya," kata Mojtaba Amani dalam wawancara di TV, Selasa (12/11/2024).

"Saya menerima pesan yang mengatakan: Anda memiliki pesan penting, tekan tombol ini. Pager ada di tangan kiri saya, dan ketika saya menekan tombol dengan tangan kanan saya, ledakan terjadi," lanjutnya.

Mojtaba Amani selamat dari ledakan itu dan mengalami sejumlah luka, termasuk luka pada mata dan jari tangan yang diamputasi.

"Sisi kanan wajah saya paling rusak. Mata kanan saya rusak, dan saya masih bisa melihat melaluinya. Mata kiri saya tidak terlalu rusak dan sepertinya sudah kembali ke keadaan normal. Ada juga cedera pada jari tangan kiri saya," katanya.

Ia juga bercerita ketika dirinya pergi ke rumah sakit setelah ledakan itu.

Berita Rekomendasi

"Saya menyadari dari besarnya ledakan yang tidak terlalu kuat. Saat itu, rekan-rekan saya tiba dan saya sendiri yang pergi ke rumah sakit mata dan wajah, dan kemudian saya dipindahkan ke Teheran bersama beberapa dari mereka," ujarnya, seperti diberitakan IRNA.

Ia mengatakan Hizbullah-lah yang membeli perangkat pager tersebut, tetapi tidak menggunakannya untuk keperluan militer.

Mojtaba Amani mengatakan operasi Israel yang meledakkan ribuan pager Hizbullah itu sebagai kejahatan perang karena menargetkan warga sipil.

Gelombang ledakan kedua terjadi pada 18 September 2024, yang meledakkan berbagai alat elektronik seperti walkie-talkie, peralatan surya, dan perangkat lainnya.

Baca juga: Israel Susun Rencana 9 Tahun sebelum Ledakkan Ribuan Pager Hizbullah

Dua ledakan selama dua hari tersebut menewaskan setidaknya 39 orang dan melukai lebih dari 3.000 orang.

Duta Besar Iran itu menjelaskan, pager yang meledak itu sangat banyak digunakan oleh warga sipil. 

“Bahkan di antara para syuhada dan terluka dalam insiden ini terdapat wanita dan anak-anak, yang menunjukkan orang-orang biasa juga menggunakan perangkat ini,” katanya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas