Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Direktur CDC Sebut Masker Lebih Memberikan Perlindungan terhadap Virus Corona daripada Vaksin

kepada CDC, Dr. Robert Redfield menyebut masker bisa memberikan perlindungan yang lebih baik daripada vaksin

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Direktur CDC Sebut Masker Lebih Memberikan Perlindungan terhadap Virus Corona daripada Vaksin
AFP
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Dr. Robert Redfield di Washington, DC pada 16 September 2020 

TRIBUNNEWS.COM - Masker wajah adalah alat kesehatan publik yang paling manjur, dan bahkan mungkin memberikan perlindungan yang lebih baik daripada vaksin, ujar Dr. Robert Redfield kepada CDC, Rabu (17/9/2020).

"Kami memiliki bukti ilmiah yang jelas bahwa masker bekerja, dan masker adalah pertahanan terbaik kami," ujarnya seperti yang dilansir CNBC.

"Saya bahkan mungkin mengatakan lebih jauh bahwa masker wajah ini lebih terjamin untuk melindungi saya dari Covid daripada saat saya menerima vaksin Covid-19," lanjutnya.

Pernyataan Redfield itu diucapkannya kepada Subkomite Pengalokasian Senat AS untuk Tenaga Kerja, Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, Pendidikan, dan Agen Terkait.

Baca: Masker Scuba dan Buff Tak Efektif Tangkal Covid-19, Ini Penjelasan Jubir Satgas Penanganan Covid-19

Baca: Unicef Upayakan Vaksin Covid-19 yang Aman dan Terjangkau, Diprediksi Tersedia di Indonesia 2021

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Dr. Robert Redfield di Washington, DC pada 16 September 2020
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Dr. Robert Redfield di Washington, DC pada 16 September 2020 (AFP)

Ia menyebut bahwa vaksin virus corona potensial, yang kemungkinan baru akan tersedia dalam jumlah terbatas pada akhir tahun ini, mungkin hanya memiliki imunogenisitas 70%.

Imunogenisitas adalah kemampuan vaksin untuk membangun respons imun terhadap virus.

Pakar kesehatan terkemuka lainnya, termasuk penasihat virus corona Gedung Putih, Dr. Anthony Fauci mengatakan, kemungkinan memproduksi vaksin Covid-19 yang sangat efektif, dengan perlindungan 98% atau lebih, sangat lah kecil.

Berita Rekomendasi

Fauci, yang merupakan direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan pada bulan Agustus bahwa para ilmuwan mengharapkan vaksin yang setidaknya 75% efektif.

Namun Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengatakan akan mengesahkan vaksin virus corona selama aman dan setidaknya 50% efektif.

Vaksin yang 50% efektif kira-kira setara dengan vaksin influenza tetapi di bawah efektivitas satu dosis vaksinasi campak, yang sekitar 93% efektif, menurut CDC.

Baca: Kerja dari Subuh, Sopir Ambulans Bongkar Kisah Pilu: Masalah Kemanusiaan, Jangan Anggah Remeh Corona

Baca: 6 Bulan Terlibat Memerangi Penyebaran Covid-19, Anies Tak Menduga Saefullah Meninggal Akibat Corona

"Jika saya tidak mendapat respons imun, vaksin tidak akan melindungi saya. Masker wajah ini yang akan melindungi," kata Redfield kepada anggota parlemen sambil memegang masker wajah bedah biru.

Redfield mendesak orang Amerika, terutama mereka yang berusia antara 18 dan 25 tahun, untuk terus mengenakan masker.

Ia menegaskan bahwa masker dapat membantu mengendalikan pandemi dalam hitungan minggu jika semua orang memakainya secara universal.

Sebelumnya pada hari Rabu, CDC menguraikan rencana besar untuk membuat vaksin Covid-19 gratis untuk semua orang Amerika.

Meski begitu, Redfield memperkirakan bahwa dibutuhkan "enam hingga sembilan" bulan untuk memvaksinasi semua orang Amerika.

Ia juga menyebut AS harus memiliki dosis yang cukup untuk kembali ke "kehidupan biasa" pada kuartal ketiga tahun depan.

CDC dan Organisasi Kesehatan Dunia sekarang menyarankan orang memakai masker untuk mencegah penyebaran virus corona, yang menyebar melalui tetesan pernapasan saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara.

Baca: Memandikan Bayi di Era New Normal, Perlukah Mama Pakai Masker dan Sarung Tangan?

Baca: Tak Terima Terjaring Razia Masker, Pengendara Nyaris Baku Hantam dengan Petugas

CDC mengatakan masker wajah yang menutupi mulut dan hidung "sangat penting" terutama ketika orang tidak dapat menjaga jarak satu sama lain.

Brett Giroir, asisten sekretaris kesehatan di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa mengenakan masker wajah "adalah salah satu hal terpenting yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyebaran".

Hal itu dikarenakan orang yang terinfeksi bisa saja tidak menunjukkan gejala tapi masih bisa menyebarkan virus.

Komentar tersebut muncul setelah Senator Jack Reed, D-R.I., menekan pejabat kesehatan atas keengganan Presiden Donald Trump untuk mengenakan masker wajah saat menghadiri acara.

CDC telah menyarankan penggunaan masker sejak April lalu.

Namun Trump berkata ia tak mau menggunakannya.

Kemudian pada Juli, setelah berbulan-bulan enggan memakai masker, presiden tiba-tiba mengatakan bahwa memakai penutup wajah adalah tindakan "patriotik."

Presiden AS Donald Trump mengenakan masker ketika ia mengunjungi Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland pada 11 Juli 2020.
Presiden AS Donald Trump mengenakan masker ketika ia mengunjungi Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland pada 11 Juli 2020. (ALEX EDELMAN / AFP)

Saat jumpa pers Gedung Putih pada Rabu malam, presiden menggapi pernyataan Redfield.

Trump mengatakan "mungkin" masker wajah membantu.

"Saya berharap vaksin ini jauh lebih bermanfaat daripada masker," kata Trump kepada wartawan.

"Sejauh menyangkut masker, dia melakukan kesalahan," katanya.

CDC kemudian menyorti kembali pernyataan Redfield setelah dikritik oleh Trump, mengklarifikasi pendiriannya tentang masker wajah.

"Saya 100% percaya pada pentingnya vaksin dan khususnya vaksin Covid-19," kata Redfield dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email ke CNBC.

"Vaksin Covid-19 adalah hal yang akan membuat orang Amerika kembali ke kehidupan normal sehari-hari."

"Pertahanan terbaik yang kami miliki saat ini terhadap virus ini adalah upaya mitigasi penting dengan mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan berhati-hati terhadap orang banyak," ungkapnya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas