Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wabah Bakteri Infeksi 3.245 Orang di China, Disebabkan Kebocoran Pabrik Biofarmasi

Ribuan orang di barat laut China telah dites positif mengidap penyakit bakteri...

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Wabah Bakteri Infeksi 3.245 Orang di China, Disebabkan Kebocoran Pabrik Biofarmasi
Wikipedia
Lanzhou. 

TRIBUNNEWS.COM - Ribuan orang di barat laut China telah dites positif mengidap penyakit bakteri.

Komisi Kesehatan Lanzhou, ibu kota Provinsi Gansu, memastikan 3.245 orang telah terjangkit penyakit brucellosis.

1.401 orang lainnya telah dites sebagai gejala awal positif, meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Secara total, pihak berwenang telah menguji 21.847 orang dari 2,9 juta penduduk kota.

Dilansir CNN, penyakit brucellosis juga dikenal sebagai demam Malta atau demam Mediterania.

Brucellosis memiliki gejala seperti sakit kepala, nyeri otot, demam, dan kelelahan.

Baca: Empat Cara Mencegah Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Kemih

Meskipun gejala ini mungkin mereda, menurut CDC, beberapa gejala bisa menjadi kronis atau tidak akan hilang.

Berita Rekomendasi

Beberapa gejala tersebut seperti radang sendi atau pembengkakan pada organ tertentu.

Brucellosis.
Bakteri brucella. (ecdc.europa.eu)

Menurut CDC, penularan dari manusia ke manusia sangat jarang.

Sebaliknya, kebanyakan orang terinfeksi karena makan makanan yang terkontaminasi atau menghirup bakteri.

Hal tersebut tampaknya menjadi penyebab mewabahnya bakteri di Lanzhou.

Awal Mula Wabah

Komisi Kesehatan Lanzhou melaporkan, wabah berasal dari kebocoran di pabrik farmasi biologis, Zhongmu Lanzhou.

Kebocoran terjadi antara akhir Juli hingga akhir Agustus 2019.

Saat memproduksi vaksin Brucella untuk hewan, pabrik menggunakan disinfektan dan pembersih kadaluwarsa.

Artinya, tidak semua bakteri dibasmi dalam gas limbah.

Baca: Maskapai Penerbangan Menggaransi Armadanya Aman dari Virus dan Bakteri

Gas limbah yang terkontaminasi ini membentuk aerosol yang mengandung bakteri.

Kemudian, aerosol bocor ke udara, terbawa angin ke Institut Penelitian Hewan Lanzhou.

Di situ lah tempat wabah pertama kali melanda.

Chinese Academy of Agricultural Sciences Lanzhou Veterinary Institute.
Chinese Academy of Agricultural Sciences Lanzhou Veterinary Institute. (Google/Zhob Wal)

Orang-orang di institut tersebut mulai melaporkan infeksi pada November 2019.

Kasus pun meningkat dengan cepat.

Menurut kantor berita pemerintah China, Xinhua, pada akhir Desember, setidaknya 181 orang di institut telah terinfeksi brucellosis.

Pasien yang terinfeksi termasuk mahasiswa dan anggota fakultas Universitas Lanzhou.

Bahkan, wabah menyebar ke provinsi Heilongjiang, di ujung paling timur laut China.

Baca: Perhatikan, Berbagai Bakteri Ini Akan Menempel Bila Tak Langsung Mencuci Tangan Usai Pegang Uang

Beberapa bulan setelah wabah, pejabat provinsi dan kota meluncurkan penyelidikan kebocoran di pabrik.

Pada Januari 2020, pihak berwenang telah mencabut izin produksi vaksin untuk pabrik itu.

Pemerintah juga mencabut nomor persetujuan produk untuk dua vaksin Brucellosisnya.

Sebanyak tujuh nomor pengesahan produk obat hewan juga dibatalkan di pabrik.

Komisi Kesehatan China.
Komisi Kesehatan China. (Komisi Kesehatan China)

Pada Februari 2020, pabrik mengeluarkan permintaan maaf kepada publik.

Pihak pabrik mengatakan telah memberikan hukuman berat kepada delapan orang yang dianggap bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Ia menambahkan, pihaknya akan bekerja sama dengan otoritas lokal, dalam upaya tanggapan dan pembersihan.

Pabrik juga turut berkontribusi pada program kompensasi bagi mereka yang terkena dampak.

Dalam laporannya Selasa lalu, Komisi Kesehatan Lanzhou juga mengumumkan bahwa 11 rumah sakit umum akan memberikan pemeriksaan rutin dan gratis bagi pasien yang terinfeksi.

Laporan tersebut tidak memberikan rincian tambahan tentang kompensasi untuk pasien.

Namun, kompensasi disebut akan dicairkan secara bertahap mulai Oktober.

Baca: Ahli Ungkap Wujud Bakteri Berbahaya Listeria, Berbentuk Batang dan Ber-flagel untuk Bergerak

Kasus Brucellosis di Dunia

Brucellosis lebih marak terjadi di China pada 1980-an.

Meskipun, sejak saat itu, kasus menurun dengan munculnya vaksin dan pencegahan serta pengendalian penyakit yang lebih baik.

Namun, telah terjadi sedikit wabah brucellosis di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir.

Wabah ini pernah melanda Bosnia pada tahun 2008.

Sekitar 1.000 orang terinfeksi, begitu pula dengan domba dan ternak lain, yang mengakibatkan pemusnahan massal pada hewan-hewan tersebut.

Di AS, brucellosis telah merugikan pemerintah federal dan industri peternakan senilai miliaran dolar.

Sekitar 60% bison betina di Taman Nasional Yellowstone membawa bakteri tersebut.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas