Ketegangan di Mediterania Timur: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Bersedia Bertemu PM Yunani
Erdogan mengatakan, Turki siap bertemu dengan Perdana Menteri Yunani untuk menyelesaikan ketegangan terkait eksplorasi di perairan Mediterania Timur.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Turki siap bertemu dengan Perdana Menteri Yunani untuk menyelesaikan ketegangan terkait eksplorasi di perairan Mediterania Timur.
Mengutip Al Jazeera, eksplorasi gas dan minyak di wilayah tersebut memicu perselisihan antara dua negara tersebut.
"Mungkin kah ada pertemuan dengan Perdana Menteri Yunani (Kyriakos) Mitsotakis? Yang penting adalah apa yang akan kita diskusikan dan dalam kerangka apa," ungkap Erdogan kepada wartawan di Istambul, setelah salat Jumat (19/9/2020).
"Kita bisa bertemu jika ada niat baik. Kita bisa bicara lewat videoconference atau bertemu di negara ketiga," terang Erdogan.
Baca: Prancis Kerahkan Kapal Induk Charles de Gaulle ke Laut Mediterania Timur
Baca: Yunani-Mesir Perkuat Kerja Sama Setelah Turki Umumkan akan Gelar Latihan Perang di Mediterania
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Jumat mengatakan Duta Besar Yunani Michael-Christos Diamessi telah dipanggil ke Kementerian Luar Negeri di Ankara atas sebuah berita di surat kabar Dimokratia.
Kata-kata "Pers*tan Tuan Erdogan" muncul dalam bahasa Turki dan Inggris di sebelah foto presiden di surat kabar Yunani.
"Sebuah surat kabar Yunani memiliki halaman depan yang keji," kata Cavusoglu di Ankara.
"Kami memanggil Duta Besar Yunani ke Kementerian," tambahnya, dikutip oleh kantor berita negara Anadolu.
Kapal Oruc Reis di Tengah Perselisihan Yunani-Turki
Di tengah perselisihan Yunani-Turki, Ankara bulan lalu menempatkan kapal penelitian seismik Oruc Reis dan armada kapal perang di dekat Pulau Kastellorizo, Yunani.
Pejabat Turki mengakhiri misi tersebut dan memerintahkan kapal Oruc Reis kembali ke pantai akhir pekan lalu untuk pemeliharaan dan pengisian ulang.
Erdogan juga mengisyaratkan Oruc Reis akan kembali bekerja, sementara juga mengatakan penarikannya disengaja.
“Kalau kita tarik Oruc Reis kembali ke pelabuhan untuk pemeliharaan, itu ada artinya,” ujarnya.
"Artinya, mari beri kesempatan untuk diplomasi, mari kita tunjukkan pendekatan yang positif," tegasnya.
Baca: Erdogan Ingatkan Yunani Tidak Ganggu Kapal Turki di Mediterania
Baca: Sengketa Eksplorasi Gas Turki di Mediterania Timur, Militer Yunani Siaga Tinggi