Muhyiddin Klaim Masih Menjabat Perdana Menteri Malaysia yang Sah
Koalisi berkuasa Perikatan Nasional pimpinan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin memiliki mayoritas sangat tipis 113 kursi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mendesak rakyatnya untuk menolak tindakan yang mengganggu kestabilan negara setelah pemimpin oposisi pemerintah, Anwar Ibrahim, mengatakan bahwa dirinya mendapat dukungan dari mayoritas anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan.
"Klaim Anwar harus dibuktikan melalui proses hukum dan sampai saat itu, pemerintahan saat ini masih tetap teguh," ujar Muhyiddin, seperti dikutip Business Times.
Dia juga bersikeras bahwa dirinya masih menjadi PM yang sah.
Partai-partai termasuk Barisan Nasional dan Partai Islam Pan-Malaysia menandatangani sebuah pernyataan gabungan untuk mengafirmasi dukungan mereka terhadap Muhyiddin Yassin.
Baca: Babak Baru Politik Malaysia: Akankah Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri yang Baru
Melalui konferensi pers yang disiarkan televisi Malaysia pada Rabu (23/9/2020), Muhyiddin mengatakan, "Saya mendesak kepada seluruh rakyat untuk menolak aksi yang mengganggu dari beberapa politisi yang dengan sengaja ingin mengganggu stabilitas politik dan rencana perbaikan ekonomi negara."
Pada waktu yang sama, Muhyiddin juga mengumumkan adanya paket potongan pajak dan insentif sebesar 10 miliar ringgit Malaysia (3,28 miliar dollar AS) untuk menyelamatkan perekonomian negara di tengah krisis wabah.
Sebelumnya telah diwartakan Kompas.com bahwa media Malaysia Kini menyebut salah satu sumber yang dekat dengan Anwar mengatakan benar bahwa Anwar Ibrahim telah berhasil mengumpulkan jumlah parlementarian yang cukup.
Diperlukan minimal 112 kursi untuk membentuk pemerintahan di Malaysia.
Koalisi berkuasa Perikatan Nasional pimpinan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin memiliki mayoritas sangat tipis 113 kursi.
Koalisi oposisi Pakatan Harapan yang terdiri dari Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan Anwar, Partai Aksi Demokratik (DAP) dan Partai Amanah, memiliki 91 kursi.
Jika ditambah dengan Partai Pejuang pimpinan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, Partai Warisan yang berkuasa di negara bagian Sabah pimpinan Menteri Besar Shafie Apdal, serta Aliansi Demokratik Bersatu Malaysia (MUDA) pimpinan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq, total kursi oposisi adalah 109 kursi.
“Pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin telah jatuh,” tegas Anwar saat konferensi pers di Hotel Le Meridien, Kuala Lumpur, Rabu (23/9/2020) siang.
“Kita memerlukan pemerintahan yang kuat dan stabil untuk mengatasi sejumlah permasalahan yang sedang melanda negara ini," sebut Anwar.