Pangeran Harry-Meghan Markle Mendorong Warga Amerika untuk Memberikan Suara dalam Pemilu AS 2020
Pangeran Harry-Meghan Markle Mendorong Warga Amerika uituk Memberikan Suara dalam Pemilu AS 2020 dan Menolak Pidato Ujaran Kebencian
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Duke dan Duchess of Sussex mengimbau agar warga Amerika Serikat (AS) memberikan suara mereka pada Pemilu AS 2020, November mendatang.
Pangeran Harry dan Meghan Markle juga mengatakan, dengan memberikan suara, aspirasi warga diharapkan akan didengar oleh pemerintah terkait.
Pasangan kerajaan tersebut muncul selama siaran khusus Time 100 2020, daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia pada Sealsa (22/9/2020).
Mengutip independent.co.uk, duduk di bangku halaman belakang rumah mereka di Santa Barbara, sebelum mengatakan betapa pentingnya pemungutan suara dalam Pemilu AS 2020, Pangeran Harry dan Meghan Markle memberi selamat kepada mereka yang masuk daftar Time 100.
"Enam minggu lagi kita menuju Pemilu 2020, dan ini adalah Hari Pendaftaran Pemilihan Nasional," kata Meghan Markle.
Baca: Meghan Markle dan Pangeran Harry Sumbang Uang Rp 1,9 Miliar untuk Peringati Ulang Tahun Mereka
Baca: Meghan Markle Menggugat Paparazzi yang Diam-diam Mengikutinya dan Mengambil Fotonya Bersama Archie
Setiap empat tahun, tambah Meghan Markle, dia mendengar bahwa Pemilu merupakan hal penting dalam hidup warga Amerika.
Meghan kemudian meyakinkan bahwa suara yang diberikan dalam Pemilu AS 2020 pantas untuk didengar.
"Suara Anda adalah pengingat bahwa Anda penting. Karena Anda melakukannya. Dan Anda pantas untuk didengarkan," ungkap Meghan Markle.
Pangeran Harry, yang bukan warga negara AS mengakui, dia tidak akan dapat memberikan suara tahun ini.
Untuk dicatat, di Inggris pund ia tidak memberikan suara karena dia bangsawan, yang diharapkan untuk netral secara potilik.
Baca: Pangeran Harry Ulang Tahun ke-36, Akun Instagram Kerajaan Inggris Bagikan Foto Ini
Baca: Pangeran Harry dan Meghan Markle Tanda Tangani Kerja Sama dengan Netflix
Ayah Archie itu juga mendesak warga Amerika untuk memperhatikan jenis informasi yang mereka konsumsi baik secara online maupun offline.
“Ketika yang buruk lebih banyak daripada yang baik, bagi banyak orang, disadari atau tidak, itu mengikis kemampuan kita untuk memiliki belas kasihan dan kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada posisi orang lain,” kata Harry.
“Karena ketika satu orang membeli hal-hal negatif secara online, efeknya akan terasa secara eksponensial. Ini waktunya untuk tidak hanya berefleksi, tapi bertindak," ungkap Harry.
"Menjelang bulan November ini, sangat penting bagi kami untuk menolak perkataan yang mendorong kebencian, informasi yang salah, dan hal-hal negatif di media online," terangnya.