Xi Jinping Sebut Kebijakan di Xinjiang Benar, Keukeuh Lakukan Indoktrinasi pada Muslim Uighur
Presiden China Xi Jinping menyebut kebijakannya di wilayah Xinjiang, yang memiliki penduduk multi etnis adalah benar.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
"(Strategi Partai Komunis China di Xinjiang telah terbukti) sepenuhnya benar," kata Xi.
Seraya menambahkan bahwa "itu harus dipertahankan untuk jangka panjang."
Implikasi dari komentar terbaru Xi di Xinjiang mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, untuk menjadi jelas.
Kilas Balik Kebijakan China pada Warga Minoritas Xinjiang
Xi melakukan pertemuan serupa pada 2014 silam.
Saat itu dia membahas tindakan yang lebih keras atas kerusuhan, perlawanan, dan kekerasan separatis di Xinjiang.
Sejak pasukan Partai Komunis China mengambil alih Xinjiang pada 1949, pemerintah berusaha mengendalikan warga Uighur, Kazakh, dan minoritas lain di wilayah tersebut.
Bahasa Turki dan tradisi Muslim di sana membedakan mereka dari mayoritas Han di China.
Banyak anggota minoritas ini yang tidak menyukai kekuatan mayoritas Han di China.
Setelah serangkaian serangan dan protes oleh orang-orang Uighur, Xi menetapkan kebijakan radikal di Xinjiang setelah 2014.
Sejak saat itu berdiri ratusan kamp indoktrinasi yang digunakan untuk mengubah cara pikir warga Muslim di sana.
Masih mengutip The New York Times, kamp juga dimaksudkan melemahkan ketaatan warga Uighur dan Kazakh pada agama yang dianut serta membuat mereka setia dengan Tiongkok.
Di saat yang sama, pemerintah China mengeluarkan ratusan ribu orang Uighur dari desa-desa dan menugaskan mereka untuk bekerja di perkotaan dan pabrik.
Dengan harapan mereka akan lebih sukses dan mengesampingkan gaya hidup tradisional di kampung.
Baca: Cerita Lockdown di Xinjiang: Warga Dikurung, Dipaksa Minum Obat Tradisional China, dan Didesinfeksi
Baca: Sosok Dilraba Dilmurat, Artis Tiongkok Keturunan Suku Muslim Uighur yang Buat Atlet Dunia Terpesona