Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Trump Disebut Tak Bayar Pajak Penghasilan Selama 10 dari 15 Tahun, Sejak Sebelum Jadi Presiden

Presiden AS Donald Trump disebut tidak membayar pajak penghasilan dalam 10 dari 15 tahun, sejak tahun 2000.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Trump Disebut Tak Bayar Pajak Penghasilan Selama 10 dari 15 Tahun, Sejak Sebelum Jadi Presiden
Sandy Huffaker / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP
YUMA, AZ - 18 AGUSTUS: Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rapat umum kampanye di The Defense Contractor Complex pada 18 Agustus 2020 di Yuma, Arizona. Trump mengecam calon calon dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden karena bersikap lunak terhadap imigrasi ilegal ketika Demokrat mengadakan konvensi mereka minggu ini dari jarak jauh dari Milwaukee. Ratusan orang mengantre dalam suhu 104 derajat untuk melihat presiden, banyak yang tanpa topeng atau menjaga jarak dari yang lain, menurut laporan yang diterbitkan. Ukuran kerumunan di dalam hanggar terbatas untuk mengangguk pada pandemi yang sedang berlangsung yang telah melanda Kabupaten Yuma dengan sangat keras. Sandy Huffaker / Getty Images / AFP 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Donald Trump disebut tidak membayar pajak penghasilan dalam 10 tahun dalam kurun waktu 15 tahun, sejak tahun 2000.

Menurut laporan The New York Times pada Minggu (27/9/2020), Trump lalai lantaran melaporkan kerugian yang lebih besar dibanding penghasilannya, sebagaimana dilansir CNN

Di tahun pertamanya setelah memenangkan kursi presiden AS, Trump hanya membayar pajak penghasilan federal sebesar USD 750 atau Rp 11,2 juta menurut The New York Times.

Times juga menjabarkan rincian pendapatan Presiden AS ini selama lebih dari dua dekade.

Times juga menguraikan kerugian finansial dan kelalaian pembayaran pajak dari raksasa bisnis yang sudah dibangun Trump selama karier politiknya ini.

Baca: Jika Gagal Menangi Pilpres, Donald Trump Tak Jamin Bakal Serahkan Jabatan dengan Damai

Baca: Intip Apartemen Mewah Presiden Trump yang Disewa Jaksa Pinangki Seharga Rp 400 Juta saat Liburan

Presiden AS Donald Trump tiba untuk berbicara pada konferensi pers di Gedung Putih di Washington, DC, pada 30 Juli 2020. Ia diprediksi bakal tumbang dalam Pilpres AS, November mendatang.
Presiden AS Donald Trump tiba untuk berbicara pada konferensi pers di Gedung Putih di Washington, DC, pada 30 Juli 2020. Ia diprediksi bakal tumbang dalam Pilpres AS, November mendatang. (JIM WATSON / AFP)

Pada konferensi pers di Gedung Putih, Minggu (27/9/2020), Trump membantah berita dari The New York Times itu.

Dia mengklaim sudah membayar banyak pajak penghasilan federal.

Berita Rekomendasi

"Saya membayar banyak, dan saya membayar banyak pajak pendapatan negara," katanya.

Presiden juga mengatakan akan merilis catatan pengembalian pajaknya setelah lepas pengawasan dari Internal Revenue Service (IRS), yang menurut Trump memperlakukannya dengan buruk.

Padahal presiden sebenarnya tidak seharusnya menahan catatan pajak itu meski masih di bawah pengawasan.

Trump juga menolak menjawab soal nominal pajak federal yang sudah dibayarkan.

The New York Times melaporkan Trump sebagai sosok pengusaha yang berjuang mempertahankan gurita bisnisnya.

Dimana menurut laporan itu, usaha Trump mengalami kerugian jutaan dolar bahkan ketika dia berkampanye di 2016 dan kerap membangga-banggakan kesuksesan bisnisnya.

Baca: Mary Trump Gugat Donald Trump dan 2 Saudara Donald Trump: Konflik Bisnis Keluarga Trump

Menurut surat kabar itu, Trump menggunakan USD 427,4 juta (Rp 6,4 triliun) yang dia bayarkan untuk "The Apprentice" untuk mendanai bisnisnya yang lain, sebagian besar lapangan golfnya, dan memasukkan lebih banyak uang ke bisnisnya daripada yang dia ambil.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas