Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WHO: Negara-negara Miskin akan Dapat 120 Juta Tes Cepat Covid-19

120 juta tes diagnostik cepat untuk virus corona akan tersedia bagi negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan harga maksimum 5 dolar AS.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in WHO: Negara-negara Miskin akan Dapat 120 Juta Tes Cepat Covid-19
Freepik
Update Virus Corona Global 8 Mei 2020: Total 3,9 Juta Orang Terinfeksi, 1,3 Juta Orang Telah Sembuh 

TRIBUNNEWS.COM, JENEWA- Sekira 120 juta tes diagnostik cepat untuk virus corona akan tersedia bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, masing-masing dengan harga maksimum 5 dolar AS.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Senin (28/9/2020) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Selasa (29/9/2020).

Ketersediaan yang lebih luas dari tes cepat dan murah akan membantu 133 negara untuk melacak infeksi Covid-19 dan penyebarannya.

"Dengan cara ini akan menutup kesenjangan antara negara-negara kaya dan miskin," katanya.

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan produsen Abbott dan SD Biosensor telah setuju dengan Bill & Melinda Gates Foundation untuk "membuat 120 juta tes diagnostik Covid-19."

Alat pengujian itu sangat portabel dan mudah digunakan.

Ini akan tersedia selama periode enam bulan.

Baca: Renggut Nyawa Hampir Sejuta dalam 9 Bulan, WHO Khawatir Tembus 2 Juta Kematian Sebelum Vaksinasi

Berita Rekomendasi

Dalam konferensi pers di Jenewa, dia mengatakan tes itu, saat ini, harga maksimumnya 5 dolar AS masing-masingnya.

Tetapi masih diharapkan akan lebih murah lagi.

"Ini akan memungkinkan perluasan pengujian, terutama di daerah yang sulit dijangkau dan tidak memiliki fasilitas laboratorium atau tenaga kesehatan yang cukup terlatih untuk melakukan tes," kata Tedros.

"Ini adalah tambahan penting untuk kapasitas pengujian dan terutama penting di daerah transmisi atau penularan yang tinggi." sambungnya. 

Baca: Jika Vaksin Belum Juga Diedarkan, WHO Peringatkan Kematian Akibat Corona Bisa Meningkat 200 Persen

Catharina Boehme, Chief Executive Officer Foundation for Innovative New Diagnostics (FIND), sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Jenewa dalam proyek ini, mengatakan kesepakatan itu adalah "tonggak sejarah penting" karena sangat mendesak untuk meningkatkan pengujian di negara-negara miskin.

"Ini adalah garis pertahanan pertama kami, penting bagi negara-negara untuk melacak dan mengisolasi untuk menghentikan penyebaran virus dan untuk memastikan kita tidak terbang buta," katanya.

"Kami sekarang memiliki dua tes berkualitas tinggi, yang pertama dalam serangkaian yang sedang dikembangkan dan dinilai oleh WHO untuk daftar penggunaan darurat," lanjutnya. 

Tes antigen - yang tidak memerlukan laboratorium - memberikan hasil yang dapat diandalkan hanya dalam 15 menit bukan berjam-jam atau hari dan akan membantu memperluas pengujian.

"Tes ini sesederhana untuk digunakan sebagai tes kehamilan," jelasnya.

Baca: Jika Vaksin Belum Juga Diedarkan, WHO Peringatkan Kematian Akibat Corona Bisa Meningkat 200 Persen

Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis WHO tentang Covid-19, mengatakan lebih banyak tes sedang menjalani evaluasi.

Tes-tes itu akan sangat berguna dalam pengaturan jarak jauh dan untuk menyelidiki klaster dengan cepat sehingga bisa mengendalikannya.

"Ini akan sangat, sangat membantu bagi masyarakat dan negara untuk dapat mengetahui di mana virus dan siapa yang terinfeksi virus," katanya.(Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas