Pemilu AS 2020: 4 Hal yang Dipelajari dari Debat Pertama Trump-Biden
Debat Calon Presiden AS antara Donald J Trump dan Joe Biden pada Sabtu (29/9/2020) menarik beragam komentar dari pakar politik.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
"Hukum dan ketertiban dengan keadilan, di mana orang diperlakukan dengan adil," jawab Biden.
Biden menggarisbawahi keyakinannya bahwa sebagian besar pria dan wanita yang bertugas di departemen kepolisian setempat adalah orang baik yang membutuhkan "bantuan" untuk menangani masalah di komunitas.
Sementara itu, Trump mencerca Biden karena tidak secara langsung mengutuk "Antifa," kumpulan demonstran sayap kiri anti-fasis yang terlibat dalam perilaku rusuh di kota-kota AS musim panas ini di protes keadilan rasial.
"Itu tidak benar," gumam Biden terus menerus sepanjang malam, sebagai tanggapan atas serangan Trump terhadap Antifa dan beberapa topik lainnya.
Baca: Joe Biden Tuding Donald Trump Sudah Tahu Covid-19 Bahaya, Namun Pilih Bungkam
Baca: Debat Capres AS Memanas, Biden Sebut Donald Trump Badut
4. Biden Yakin Memiliki Dukungan
Biden yakin dia memiliki dukungan untuk memenangkan kursi kepresidenan, tetapi semua hal tergantung suara orang Amerika.
"Anda memiliki kendali untuk menentukan seperti apa negara ini dalam empat tahun ke depan," katanya, sambil menatap langsung ke kamera sebagai tanggapan atas pertanyaan dari Mr Wallace tentang bagaimana orang Amerika dapat percaya pada legitimasi pemilu hasil.
"Dia tidak bisa menghentikan Anda untuk dapat menentukan hasil pemilu ini," kata Biden, mengacu pada Trump.
“Dia hanya takut menghitung suara,” katanya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)