Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Daftar Pemimpin Dunia Tersengat Covid-19, Dari Presiden Brasil Hingga Presiden Trump dan Ibu Negara

Teranyar Presiden AS Donald Trump mengumumkan dirinya dan Ibu Negara Melania Trump terkonfirmasi positif Covid-19.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Daftar Pemimpin Dunia Tersengat Covid-19, Dari Presiden Brasil Hingga Presiden Trump dan Ibu Negara
Grid.ID
Melania dan Donald Trump, pasangan yang kisah cintanya banyak dipertanyakan publik. 

TRIBUNNEWS.COM -- Virus Corona (Covid-19) tak pandang bulu, menyasar siapa saja. Bahkan, para pemimpin negara pun sudah ada yang terinfeksi Covid-19.

Sebagaimana diketahui, hingga Jumat (2/10/2020) pukul 13.11 WIB, berdasarkan data Worldometers, kasus Corona dunia telah mencapai 34.484.731.

Corona pun bisa menginfeksi siapa saja tanpa melihat status sosial atau usia.

Para pemimpin negara juga bisa terinfeksi Corona.

Teranyar Presiden AS Donald Trump mengumumkan dirinya dan Ibu Negara Melania Trump terkonfirmasi positif Covid-19.

Jauh sebelum itu Presiden Bolivia Jeanine Anez mengumumkan dirinya positif terinfeksi Virus Corona (Covid-19), pada Kamis (9/7/2020).

Sebelum itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sempat terinfeksi virus Corona.

Berita Rekomendasi

Selain para pemimpin negara, ada juga tokoh dunia yang "tersengat" virus Corona. Diantaranya, sosok Pewaris takhta Kerajaan Inggris, Pangeran Charles, yang dinyatakan positif Corona pada 25 Maret 2020.

Presiden AS Donald Trump mengungkapkan dirinya dan Ibu Negara Melania sedang menunggu hasil tes Covid-19 pada Kamis malam setelah ajudan dekatnya, Hope Hicks, dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona.
Presiden AS Donald Trump mengungkapkan dirinya dan Ibu Negara Melania sedang menunggu hasil tes Covid-19 pada Kamis malam setelah ajudan dekatnya, Hope Hicks, dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona. (Getty Images via AFP)

Selain itu ada pula sejumlah pejabat negara yang terinfeksi Covid-19, diantaranya Penasihat Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Hossein Sheikholeslam. Nyawanya tak tertolong, dia meninggal dunia pada 5 Maret 2020 lalu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah mengingatkan masyarakat dunia, "tak ada yang kebal dari Corona".

Baca: Trump & Istrinya Positif Covid-19, Staf Gedung Putih Merasakan Keanehan dengan Suara Presiden

"Tidak ada negara yang kebal dan aman dan tidak ada individu yang bisa aman," ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dilansir AFP dan Associated Press, Rabu (8/7/2020) lalu.

Berikut para pemimpin dunia yang dinyatakan positif Covid-19:

1. Presiden AS Trump dan Melania Trump

Presiden Trump dan Ibu Negara Melania Trump terkonfirmasi positif Covid-19 dan akan segera melakukan karantina dan memulai "proses pemulihan."

Hal itu disampaikan Trump, dalam akun Twitternya, Jumat (2/10/2020).

"Kami akan melewati ini," ujar Trump.

Tes positif Trump mengikuti berita bahwa Hope Hicks, seorang penasihat top dan ajudan tepercaya, telah dinyatakan positif terinfeksu virus corona.

Hicks melakukan perjalanan secara teratur dengan presiden di pesawat kepresidenan 'Air Force One' dan, bersama dengan ajudan senior lainnya, menemaninya ke Ohio untuk debat pilpres pada Selasa (29/9/2020) dan ke Minnesota untuk acara kampanye pada Rabu (30/9/2020).

Trump, yang melakukan tes Covid-19 secara teratur telah memiliki jadwal perjalanan yang ketat di seluruh negeri dalam beberapa minggu terakhir, mengadakan kampanye dengan ribuan orang menjelang pemilihan presiden 3 November 2020, meskipun ada peringatan dari para profesional kesehatan masyarakat terhadap acara dengan kerumunan besar.

Trump telah mendapat kritik tajam atas tanggapannya terhadap pandemi virus corona yang telah menewaskan lebih dari 200.000 orang di Amerika Serikat.

2. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson

PM Johnson, 55, dirawat harus di rumah sakit pada 5 April setelah menderita gejala Covid-19.

Saat itu, kondisinya memburuk dan kemudian dimasukkan ke dalam perawatan intensif di ruang ICU.

Pada 6 April ia harus dipindahkan ke ruang unit perawatan intensif (ICU). Ia dirawat di ICU hingga 9 April.

Selama perawatan, Johnson menugaskan Menteri Luar Negeri Dominic Raab untuk menggantikannya sementara.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat konferensi pers virus corona di Inggris, Kamis (19/3/2020).
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat konferensi pers virus corona di Inggris, Kamis (19/3/2020). (AFP/POOL/LEON NEAL)

Sebenarnya, PM Inggris terinfeksi Covid-19 pada Maret lalu.

Setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit St Thomas, PM Inggris dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, pada Minggu (12/4/2020) waktu setempat.

Dia melanjutkan masa pemulihan dan penyembuhan di Chequers, rumah dinas resmi Perdana Menteri, di barat laut London.

"Atas saran dari tim medis, PM tidak akan segera kembali bekerja," demikian pernyataan kantor PM Inggris, Minggu (12/4/2020).

"Dia juga ingin berterima kasih kepada semua orang di Rumah Sakit St Thomas atas perawatan brilian yang ia telah terima, " jelas Kantor PM Inggris.

Dalam komentar pertamanya sejak meninggalkan ICU, Johnson mengatakan ia berutang nyawa kepada staf rumah sakit.

"Saya tidak bisa berterima kasih kepada mereka. Aku berutang nyawa kepada mereka, " katanya.

Tunangannya yang tengah hamil, Carrie Symonds, yang juga menderita gejala Covid-19, berterima kasih kepada seluruh staf National Health Service.

Hal itu disampaikannya dalam serangkaian tweetsnya, sesaat setelah PM Johnson sudah diijinkan pulang dari Rumah Sakit.

"Saat-saat minggu lalu itu memang sangat gelap. Hatiku seperti semua orang dalam situasi yang sama, khawatir akan sakit dari orang yang mereka cintai, " katanya.

 3. Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez

Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez sempat membutuhkan oksigen, ketika dirawat di rumah sakit karena terinfeksi virus corona (Covid-19).

Demikian seorang dokter militer Letnan Kolonel Juan Diaz, yang bekerja di rumah sakit militer di ibukota, Tegucigalpa, pada Selasa (23/6/2020) waktu setempat, seperti dilansir Reuters.

Ia mengatakan sekilas kepada publik terkait keseriusan kondisi medis Hernandez. Sehingga masih butuh perawatan di Rumah Sakit.

Diaz mengatakan kondisi Presiden saat ini "masih demam dan kesulitan bernapas."

Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez Positif Corona
Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez Positif Corona (Univision Noticias Youtube)

Ketika Hernandez mengumumkan positif Covid-19 di televisi pada Selasa (16/6/2020), ia mengalami gejala yang ringan dan merasa kesehatan yang baik.

Presiden, isteri dan dua pembantunya dinyatakan positif Covid-19.

Sebelumnya sempat diberitakan, kondisi kesehatan Presiden Hernanedez telah menunjukkan perkembangan positif ketika mendapat perawatan di sebuah rumah sakit militer.

Presiden Honduras harus menjalani perawatan karena menderita pneumonia setelah terinfeksi virus corona (Covid-19).

"Saya dapat memberitahu Anda perkembangan kesehatan Presiden sejauh ini memuaskan. Dia tidak menunjukkan adanya kerusakan paru atau kondisi umum," ujar dokter spesialis Cesar Carrasco yang menangani Presiden dalam konferensi pers dari rumah sakit militer, Kamis (18/6/2020) waktu setempat.

Sementara dokter merekomendasikan istirahat, Hernandez memilih tetao akan bekerja dari jarak jauh dan melalui pembantunya.

"Dia stabil dan tidak menunjukkan gejala gangguan pernapasan, tapi ia selalu mudah alami kelelahan ketika ia berjalan di kamarnya," kata Carrasco.

Untuk itu , kata dia, Hernandez akan tetap dirawat di rawat inap lima atau enam hari lagi.

Sebelumnya juru Bicara Pemerintah Honduras Francis Contreras mengatakan Hernandez perlu mendapat perawatan medis khusus di rumah sakit militer, termasuk menerima obat-obatan melalui infus.

"Secara umum kondisi kesehatannya baik, " ujar Contreras kepada para wartawan di luar rumah sakit militer, seperti dilansir Reuters, Kamis (18/6/2020).

Isteri Hernandez, Ana Garcia, juga positif terinfeksi corona, bersama dengan dua bawahan Presiden.

"Isteriny tidak menunjukkan gejala penyakit Covid-19," kata Contrera.

Ketika Hernandez mengumumkan positif di televisi pada Selasa (16/6/2020) lalu, ia merasakan gejala ringan

Saat itu dokter merekomendasikan dia untuk istirahat.

Namun Presiden ingin tetap bekerja dari jarak jauh dan melalui pembantunya.

4. Presiden Brasil Jair Bolsonaro

Presiden Brasil Jair Bolsonaro dinyatakan positif Covid-19, setelah menjalani tes keempatnya pada Selasa (7/7/2020).

Meski hasil tes positif, Bolsonaro mengatakan dirinya merasa "sangat sehat" dan hanya mengalami gejala ringan.

Presiden yang berjuluk "Tropical Trump" ini sebelumnya kerap memantik kontroversi di "Negeri Samba" terkait penanganan Covid-19.

Ia berulang kali mencemooh tindakan pencegahan dan meremehkan risiko virus bernama resmi SARS-CoV-2 ini.

Padahal, virus mematikan itu telah menjangkiti lebih dari 1,6 juta dan menewaskan tak kurang 66.000 orang di Brasil.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro terlihat batuk ketika menghadiri demonstrasi menentang lockdown Covid-19 di Brasilia, 19 April 2020.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro terlihat batuk ketika menghadiri demonstrasi menentang lockdown Covid-19 di Brasilia, 19 April 2020. (AFP via BBC)

"Tes sudah selesai dan hasilnya positif," kata Bolsonaro dalam sebuah wawancara televisi dari kediamannya di ibu kota Brasilia, dikutip dari AFP.

Ia menambahkan bahwa dirinya meminum hidroksiklorokuin dan azitromisin untuk mengobati penyakit tersebut.

Hidroksiklorokuin adalah obat yang biasanya digunakan untuk mengobati malaria dan lupus, sedangkan azitromisin adalah antibiotik yang dapat digunakan untuk mengobati pneumonia.

Bolsonaro menerangkan, dia mulai merasa tidak sehat pada Minggu (5/7/2020) dan kondisinya memburuk keesokan harinya.

Sang Presiden "Negeri Samba" dilaporkan merasa letih, sakit, dan demam 38 derajat Celsius.

Meski begitu, ia menegaskan dirinya merasa "baik-baik saja dan tenang". Ia bahkan melepas maskernya untuk memperkuat argumennya.

"Hidup terus berjalan. Kita akan berhati-hati, terutama para lansia dan orang-orang dengan penyakit yang berisiko," lanjut Bolsonaro.

Di usia 65 tahun, Bolsonaro termasuk orang yang berisiko tinggi tertular Covid-19.

5. Presiden Bolivia Jeanine Anez

Presiden Bolivia Jeanine Anez mengumumkan dirinya positif Covid-19 pada Kamis (9/7/2020) waktu setempat.

Dalam kicauannya di Twitter, Anez mengatakan dia kondisi kesehatannya "baik" dan akan terus bekerja sementara dalam isolasi.

"Bersama-sama, kita akan keluar dari ini," katanya, seperti dilansir Reuters, Jumat (10/7/2020).

Pemerintah Bolivia menyebutkan, setidaknya tujuh Menteri, termasuk Menteri Kesehatan, telah dinyatakan positif dan sedang menjalani pengobatan atau memulihkan diri di rumah.

Anez mengatakan dia telah melakukan tes mengingat banyak dari timnya telah jatuh sakit.

Presiden Bolivia Jeanine Anez Chavez menyampaikan bahwa dirinya terkena Covid-19 melalui akun twitternya, Jumat (10/7/2020) pagi WIB atau Kamis malam waktu setempat.
Presiden Bolivia Jeanine Anez Chavez menyampaikan bahwa dirinya terkena Covid-19 melalui akun twitternya, Jumat (10/7/2020) pagi WIB atau Kamis malam waktu setempat. (EPA)

"Saya merasa baik, saya merasa kuat, saya akan terus bekerja jarak jauh dari lokasi isolasi saya, dan saya ingin berterima kasih kepada semua warga Bolivia yang bekerja untuk membantu kami dalam krisis kesehatan ini," katanya.

Bolivia akan menggelar pemilihan umum pada 6 September mendatang. Pemilu awalnya direncanakan pada hulqn Mei, tapi tertunda karena pandemi.

Kekacauan politik mencengkeram negara ini pada Oktober lalu, ketika pemilu yang disengketakan menyebabkan gelombang protes yang akhirnya menggulingkan pemimpin kiri Evo Morales.

Anez, mantan Senator konservatif, mengambil alih jabatan Presiden interim dalam kekosongan politik. Awalnya dia mengatakan tidak akan menjalankan jabatan ini sampai selesai.

Namun belakangan ia menyatakan diri maju dalam gelanggang pemilu Bolivia.

Calon saingannya adalah mantan Presiden Jorge Tuto Quiroga, yang kembali maju.

Bolivia, yang berpenduduk lebih dari 11,5 juta orang telah mencatat lebih dari 42.000 kasus positif yang telah dikonfirmasi dan 1.500 kasus kematian.

Bolivia merupakan salah satu negara yang terkena dampak terburuk per kapita di dunia.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Bolivia María Eidy Roca dinyatakan positif terinfeksi virus corona Covid-19 meskipun dalam kondisi stabil.

Hal itu disampaikan Kementerian Kesehatan Bolivia pada Minggu (5/7/2020).

"Perang melawan virus terus tanpa henti dan saya berharap Menteri segera pulih untuk bergabung kembali dalam pertempuran ini untuk kesehatan warga Bolivia," ujar Presiden Jeanine Anez dalam sebuah kicauan di Twitter, seperti dilansir Reuters, Senin (6/7/2020).

Berdasarakan data terjadi kenaikan tajam dalam kasus baru dan kasus kematian akibat Covid-19di negara Amerika Selatan.

Bolivia yang berpenduduk lebih dari 11,5 juta orang, melaporkan kasus konfirmasi berjumlah 38 ribu dan 1.378 kasus kematian.

Beban kasus baru harian membuat Bolivia saat ini menjadi salah satu negara yang terkena dampak terburuk Covid-19 di dunia.

Amerika Latin telah menjadi pusat penyebaran virus, dengan Brasil, Chili, Meksiko dan Peru sangat terdampak.

Sementara Argentina dan Bolivia telah melihat jumlah kasus baru meningkat dalam beberapa minggu terakhir meskipun menerapkan lockdown.

Kementerian Kesehatan Bolivia memperkirakan puncak Covid-19 akan menghantam antara Agustus dan September 2020.

Negara ini juga tengah menuju pemilihan umum pada 6 September 2020.(Reuters/AFP/AP/Channel News Asia/New York Times)

Trump Ejek Biden Pakai Masker

Diberitakan, Presiden Donald Trump juga Ibu Negara Melania Trump dinyatakan positif virus corona.

Kabar tersebut langsung diinformasikan oleh Trump melalui akun twitter pribadinya, Jumat (2/9/2020).

“Malam ini, @FLOTUS dan saya dinyatakan positif COVID-19. Kami akan segera memulai proses karantina dan pemulihan. Kami akan melalui ini BERSAMA-SAMA !,” tulis sang presiden.

Dilansir dari New York Post, sebelum dinyatakan positif, tersiar kabar ajudan utama Trump, Hope Hicks dinyatakan positif covid-19 terlebih dahulu.

Donald Trump pun mengatakan dalam wawancara Fox News Kamis malam dia telah menghabiskan banyak waktu dengan Hicks.

Di mana mereka terbang dengan Air Force 1 bersamanya ke debat presiden Selasa malam dan rapat umum Minnesota keesokan harinya.

Kombinasi gambar yang dibuat pada 29 September 2020 ini menunjukkan kandidat Presiden dari Partai Demokrat sekaligus mantan Wakil Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Presiden AS Donald Trump berbicara selama debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio pada September. 29, 2020.
Kombinasi gambar yang dibuat pada 29 September 2020 ini menunjukkan kandidat Presiden dari Partai Demokrat sekaligus mantan Wakil Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Presiden AS Donald Trump berbicara selama debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio pada September. 29, 2020. (JIM WATSON, SAUL LOEB / AFP)

Trump pun juga sempat menuliskan harapan-harapan baik bagi kesembuhan Hope Hicks melalui twitternya.

Seperti diketahui Presiden AS Donald Trump berusia 74 tahun, dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berusia 77 tahun.

Yang berarti keduanya berisiko lebih besar terkena penyakit parah akibat virus corona.

Biden muncul bersama Trump di debat presiden pada hari Selasa, di mana Trump mengejek Biden karena mengenakan topeng.

Presiden Trump saat berdebat dengan Biden tempo hari mengatakan tidak memakai masker setiap harinya, namun dia tetap membawa benda tersebut.

Dilansir dari CBS News, kepada moderator Chris Wallace Trump mengeluarkan masker dari jasnya untuk menunjukkan bahwa dia membawanya.

"Saya memakai masker saat dibutuhkan. Saat dibutuhkan, saya memakai masker," ujar Trump.

Trump juga sempat mengejek Biden karena memakai masker setiap kali tampil di depan umum.

Padahal sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan agar orang memakai masker di depan umum untuk membantu mengurangi penyebaran virus.

"Saya tidak memakai masker seperti dia (Biden). Setiap kali Anda melihatnya, dia memakai masker," kata Trump.

Trump juga membela keputusannya untuk mengadakan kampanye besar-besaran di mana ada jarak sosial yang terbatas dan tidak mengenakan masker.

Dia mencatat bahwa banyak aksi unjuk rasa yang diadakan di luar, yang dianggap lebih aman daripada mengadakan acara di dalam ruangan.(Garudea Prabawati)

 Berita ini dilengkapi dengan artikel yang sudah tayang di Tribunnnews.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas