Presiden Azerbaijan kepada Armenia: Tinggalkan Wilayah Kami dan Perang akan Berhenti
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan kepada Armenia dan pasukan militernya agar meninggalkan wilayahnya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
"Pihak Rusia menyatakan keprihatinan serius atas dimulainya kembali bentrokan skala besar," kata Kremlin.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov sedang dalam pembicaraan intensif dengan mitranya dari Turki untuk kembali ke negosiasi.
Baca: Hari Kedua Armenia vs Azerbaijan Berperang, 21 Orang Dilaporkan Tewas
Jerman
Jerman juga menyerukan agar segera diadakan gencatan senjata dan mendesak kembali ke dialog untuk menyelesaikan perselisihan.
"Saya menyerukan kepada kedua belah pihak yang bertikai untuk segera menghentikan semua permusuhan, terutama penembakan di desa dan kota," kata Menteri Luar Negeri Heiko Maas dalam sebuah pernyataan.
"Konflik di wilayah Nagorno-Karabakh hanya bisa diselesaikan melalui negosiasi," tambahnya.
Baca: Perang Armenia Vs Azerbaijan: Berikut Perbandingan Militer Kedua Negara, Siapa Lebih Kuat?
Vatikan
Paus Fransiskus mengatakan telah berdoa untuk perdamaian di wilayah Kaukasus.
"Saya berdoa untuk perdamaian di Kaukasus. Saya meminta pihak-pihak yang berkonflik untuk membuat isyarat niat baik dan persaudaraan yang dapat mengarah pada penyelesaian masalah."
"Bukan dengan penggunaan kekuatan dan senjata, tetapi melalui dialog dan negosiasi," katanya.
Baca: Hari Kedua Armenia vs Azerbaijan Berperang, 21 Orang Dilaporkan Tewas
Baca: Korban Tewas Terus Bertambah, Perang Azerbaijan-Armenia Hari Kedua 59 Orang Meninggal
Pakistan
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan "sangat prihatin" tentang situasi keamanan yang memburuk di wilayah Nagorno-Karabakh dengan mengatakan, mereka mendukung Azerbaijan.
Juru bicara Kementerian dalam sebuah pernyataan mengatakan, penembakan oleh pasukan Armenia selama akhir pekan itu merupakan tindakan "tercela dan paling disayangkan."
"Kami mendukung posisi Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, yang sejalan dengan beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB yang diadopsi dengan suara bulat," tambahnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)