Skenario Umrah Pertama Saat Pandemi, Tawaf Spiral, Ada Kamera Termal Pantau Jarak Jemaah
Ahad atau Minggu (4/10/2020) hari ini, umrah tahap pertama saat pandemi covid-19 dimulai. Bagaimana skenarionya?
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH -- Ahad atau Minggu (4/10/2020) hari ini, umrah tahap pertama saat pandemi covid-19 dimulai. Bagaimana skenarionya?
Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci mengatakan, ada beberapa skenario untuk mengatur pergerakan jamaah di dalam Masjidil Haram selama musim Umrah di tahun yang luar biasa ini.
Skenario pertama, jemaah umrah akan melakukan tawaf secara spiral, dari luar hingga dalam Masjidil Haram.
Sementara, skenario kedua jemaah akan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 50 orang didampingi oleh pengawas.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi juga mengatakan bahwa umrah tahap pertama akan berjalan selama 13 hari.
Lalu, tahap kedua akan dikeluarkan izin untuk shalat di Masjidil Haram dan Kamar Suci Nabi, sedangkan pada tahap ketiga untuk umat Islam dari luar Kerajaan Arab Saudi akan diizinkan untuk melakukan umrah.
Baca: Hari Ini Umrah Pertama Saat Pandemi, Arab Saudi Keluarkan Izinkan untuk 108.041 Jemaah
Baca: Menunggu Izin Masuk ke Arab Saudi, Jemaah Umrah Indonesia Diimbau Tetap Jaga Kesehatan
Presidensi menekankan kesiapan Masjidil Haram untuk menerima jamaah merupakan rencana integral untuk melayani jamaah dan memastikan keselamatan mereka.
Hal itu disampaikan dalam konferensi pers virtual baru-baru ini, yang dilakukan Presidensi Urusan Dua Masjid Suci, dimana hadir wakil presiden urusan administrasi dan keuangan, Dr. Saad bin Mohammed Al-Mohaimeed.
Ia mengatakan bahwa presidensi telah merekrut lebih dari 1.000 karyawan untuk melayani para peziarah di Masjid Agung.
Selanjutnya presidensi, juga mengambil langkah proaktif dengan rencana yang menjamin perkembangan kerja, peningkatan kinerja dan pelatihan kader manusia.
“Karyawan akan bekerja sesuai shift untuk melayani 2.000 jamaah, dengan 125 supervisor di setiap shift. Pengawas dari presidensi dan Kementerian Haji dan Umrah akan bekerja sama dan berkoordinasi untuk mengatur jemaah, ”ujarnya.
Sementara itu, Wakil Presiden Bidang Pelayanan dan Teknis Masjidil Haram, Mohammed bin Musleh Al-Jabiri, mengatakan, kamera termal akan dipasang di gerbang, jamaah akan dilarang membawa makanan dan minuman ke Masjidil Haram, jarak sosial antara jamaah akan diamati, dan penggunaan layar sentuh publik dilarang
Wakil presiden studi dan proyek arsitektur, Sultan Al-Qurshi, mengatakan bahwa dua jalur telah ditetapkan untuk Tawaf, di mana setiap kelompok yang terdiri dari 100 jamaah akan diberi waktu 15 menit untuk melakukan tujuh putaran Tawaf, di mana memungkinkan 6.000 jamaah untuk melakukan tawaf selama 15 jam sesuai dengan waktu yang dialokasikan.