Menurut Dokter, Donald Trump Masih Kesulitan Bernafas Karena Positif Covid-19
Mengutip Business Insider, Trump pada Senin malam meninggalkan Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed meski masih terinfeksi virus corona.
Editor: Hasanudin Aco
Dalam jumpa pers Senin pagi, dokter Gedung Putih, Dr. Sean Conley, mengatakan kepada wartawan bahwa presiden "belum sepenuhnya keluar dari masalah."
Namun, Conley mengatakan bahwa tingkat oksigen Trump dan "pekerjaan bernafasnya semuanya normal."
Conley mengatakan Trump akan "dikelilingi oleh perawatan medis kelas dunia 24/7," bahkan setelah dia kembali ke Gedung Putih.
Akan tetapi, Conley dalam pengarahan mengatakan akan membutuhkan sekitar seminggu sebelum dokter mengetahui apakah Trump telah pulih sepenuhnya.
"Jika kami bisa lolos hingga Senin (12 Oktober), dengan kondisi dia tetap sama atau berkembang lebih baik lagi, maka kami semua akan menghela napas lega," kata Conley seperti yang dikutip dari Business Insider.
Mengomentari The Washington Post, Daniel Kaul, seorang ahli penyakit menular di University of Michigan, mengatakan bahwa orang-orang seusia Trump dengan tingkat keparahan infeksi yang sama dapat mengalami gejala selama berminggu-minggu.
Pasien seperti itu, kata Kaul, "biasanya mengalami pemulihan yang cukup lambat, dengan berminggu-minggu dan terkadang berbulan-bulan mengalami kesulitan kognitif, sesak napas, kelelahan parah."
Laporan kontradiktif tentang kondisi Trump telah diedarkan oleh sumber resmi selama berhari-hari, di mana presiden berusaha menggambarkan dirinya telah berhasil menaklukkan penyakit tersebut, sementara dokternya mengungkapkan bahwa dia dirawat menggunakan obat-obatan yang disediakan untuk mereka yang mengalami infeksi yang lebih parah.
Sumber: Kontan.co.id