Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia akan Jual Sistem Pertahanan Rudal S-400 ke Iran?

“Kami telah memberi Iran S-300. Rusia tidak memiliki masalah untuk mengirimkan S-400 ke Iran, dan tidak ada masalah sebelumnya."

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Rusia akan Jual Sistem Pertahanan Rudal S-400 ke Iran?
(Alexey Malgavko/Sputnik)
Sistem pertahanan udara S-400 milik Rusia (Alexey Malgavko/Sputnik) 

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Duta Besar Rusia untuk Iran, Levan Dzhagaryan mengatakan, Moskow tak menutup pintu untuk penjualan sistem pertahanan udara S-400 ke Teheran, menyusul berakhirnya embargo senjata yang mengekang negeri mullah tersebut

“Kami telah memberi Iran S-300. Rusia tidak memiliki masalah untuk mengirimkan S-400 ke Iran, dan tidak ada masalah sebelumnya, "kata Duta Besar Levan Dzhagaryan kepada surat kabar Risalat yang berbasis di Teheran, menurut kantor berita semi-resmi Iran Fars.

"Kami telah mengatakan sejak hari pertama bahwa tidak akan ada masalah untuk menjual senjata ke Iran mulai 19 Oktober," kata Dzhagaryan, seraya menambahkan bahwa Rusia tidak peduli dengan ancaman AS.

Rusia telah mulai mengirimkan komponen-komponen misil S-400 ke Turki.
Rusia telah mulai mengirimkan komponen-komponen misil S-400 ke Turki. (TRT World)

Baca: Perang Armenia-Azerbaijan, Berikut Reaksi Dunia Internasional: Amerika, Iran, Rusia hingga Turki

Menurutnya, Rusia akan menepati komitmen yang dibuat, dan akan bersedia mendengarkan tawaran dari pihak Iran untuk membeli senjata Rusia saat embargo PBB berakhir pada 18 Oktober.

Iran sendiri saat ini telah mengoperasikan sistem pertahanan udara buatan Rusia, S-300 yang telah diupgrade. Selain itu Iran juga telah berhasil memproduksi Arhanud buatan domestik yang diklaimnya tak kalah canggih dengan buatan luar negeri, yakni Bavar 373 dan Khordad-3.

Turki akan tes S-400

Konsumen S-400 lainnya, Turki, dilaporkan akan melakukan uji coba sistem pertahanan udara S-400 yang kontroversial.

Baca: Iran Kembangkan Rudal Balistik Terbaru Berdaya Jangkau 700 Km

Berita Rekomendasi

Mengutip Eurasiantimes.com, Turki menerima gelombang pertama dari rudal pertahanan canggih pada Juli, setelah membelinya tahun lalu dari Rusia, meskipun ada peringatan dan ancaman dari AS.

Namun, pada akhirnya Washington menghapusnya dari program F-35, di mana Ankara adalah produsen dan pembeli.

Dianggap sebagai yang paling canggih dari jenisnya, rudal permukaan-ke-udara (SAMS) S-400 adalah sistem rudal permukaan-ke-udara jarak jauh dan menengah yang paling modern.

Rudal ini dirancang dengan rumit untuk mendeteksi dan menghancurkan pesawat, kapal pesiar dan rudal balistik.

Januari 2018, Qatar mengumumkan bahwa pembicaraan dengan Rusia terkait penyediaan sistem canggih pertahanan S-400 memasuki tahap lanjut.
Januari 2018, Qatar mengumumkan bahwa pembicaraan dengan Rusia terkait penyediaan sistem canggih pertahanan S-400 memasuki tahap lanjut. (AFP)

Baca: 22 September 1980: Perang Iran Vs Irak Pecah, Diawali Serangan Kejutan AU Irak

Tidak hanya itu, S-400 juga memiliki kekuatan untuk menghilangkan instalasi di darat.

Pertama kali memasuki layanan Rusia pada tahun 2007, sistem rudal dapat menyerang target pada jarak hingga 400 kilometer, hingga enam kali kecepatan cahaya, pada ketinggian hingga 30 kilometer.

S-400 juga dapat meluncurkan rudal 40N6 (rudal jarak jauh, hipersonik, Surface-to-Air) untuk menyerang target aerodinamis bermanuver rendah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas