Ahmet Davutoglu, Eks PM Turki, Sebut Tayyip Erdogan Petaka bagi Negaranya
Ahmet Davutoglu pernah jadi orang dekat Presiden Tayyip Erdogan, menjabat Menlu dan kemudian Perdana Menteri Turki sebelum mundur.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Menurutnya, semua saluran konsultasi di dalam partai ditutup, dan tidak ada ruang tersisa untuk kritik dan nasihat bertujuan baik di partai.
“Maksud dan tujuan kami bukanlah untuk berselisih, memecah belah dan melemahkan; Tujuan kami adalah mengedepankan kemungkinan pembaharuan partai kami dalam kerangka prinsip-prinsip pendiri sebagai penafsir atas ketidaknyamanan yang terlihat pada kader partai dan akar rumput kami,” tegasnya.
Selain Davutoglu, tiga tokoh yang dipecat terdiri mantan anggota parlemen Selçuk Özdağ, Ayhan Sefer Üstün, dan Abdullah Başcı.
Perseteruan Erdogan dan Davutoglu menurut Serkan Demirtas dari media Hurriyet Turki berlangsung keras dan sudah cukup lama.
Perpecahan tak terhindarkan, dan Davutoglu memilih mendirikan partai sendiri. Ali Babacan, tokoh penting lain yang pernah jadi orang dekat Erdogan, juga membentuk partai baru.
Erdogan menyerang kedua tokoh ini dalam sebuah diskusi di Universitas Şehir. Kampus ini diprakarsasi Davutoglu, pada 2010. Peresmian dihadiri Erdoğan, Perdana Menteri Turki saat itu.
Universitas ini langsung menunjukkan kinerja luar biasa sejak didirikan berkat investasi ekonomi dan intelektual yang dijanjikan pemerintahan AKP.
Banyak yang mengkategorikan universitas ini sebagai tempat elite intelektual konservatif. Sebanyak 7.000 mahasiswa lokal dan asing belajar di kampus ini, ditangani para akademisi yang kredibel.
Erdogan menuduh Universitas Şehir gagal membayar pinjaman yang diterimanya dari Halkbank, dan permintaannya untuk merestrukturisasi kredit ditolak oleh salah satu bank publik terbesar di negara itu.
Universitas saat ini dalam keadaan bangkrut dan bahkan tidak dapat membayar gaji para akademisi. Erdoğan menuduh Davutoglu dan Ali Babacan menipu Halkbank.
Davutoglu jadi PM Turki antara 2014 dan 2016, ketika Babacan menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri. Keduanya dianggap punya peran penting atas pinjaman Halkbank ke Universitas Sehir.
Erdogan tidak memberikan rincian tentang bagaimana kasusnya, tetapi menurut Serkan Demirtas, tuduhan itu menjadi dasar serangan politik Erdogan terhadap mereka.
Transparansi Kekayaan Presiden dan Para Pejabat Turki
Lewat pernyataan tertulis, Davutoglu membantah tuduhan Erdoğan. Ia sebaliknya, menyerukan transparansi kekayaan pribadi semua presiden, perdana menteri dan menteri Turki di masa lalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.