Ahmet Davutoglu, Eks PM Turki, Sebut Tayyip Erdogan Petaka bagi Negaranya
Ahmet Davutoglu pernah jadi orang dekat Presiden Tayyip Erdogan, menjabat Menlu dan kemudian Perdana Menteri Turki sebelum mundur.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Ahmet Davutoglu, pemimpin Partai Masa Depan di Turki, mengatakan Recep Tayyip Erdogan dan keluarganya, adalah malapetaka terbesar bagi rakyat Turki.
Pernyataan keras Davutoglu, bekas tangan kanan Erdogan dipublikasikan surat kabar oposisi Turki, Zaman, dikutip Al Masdar News, Senin (12/10/2020).
Davutoglu, rekan terdekat Erdogan sejak awal berkuasa, pernah menjabat Menteri Luar Negeri dan kemudian Perdana Menteri Turki, sebelum mundur.
Eks tokoh Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang menopang Erdogan, menambahkan, keinginan Erdogan untuk tetap berkuasa membuatnya tidak ragu-ragu membentuk aliansi politik tak wajar.
Erdogan menggandeng partai nasionalis dan gerakan kiri lainnya, gerakan nasional yang dipimpin Dolt Bahçeli, dan Partai Tanah Air yang dipimpin oleh Dogo Brincik.
Baca juga: Parlemen Turki Sahkan UU yang Beri Legalitas Erdogan Kontrol Ketat Media Sosial
Baca juga: Perjanjian Laussane 24 Juli 1923, Turki Modern, dan Politik Agresif Presiden Erdogan
Davutoglu menjelaskan hal itu pada konferensi partainya di Kota Mersin, Turki selatan. Erdogan menurut Davutoglu, membangun aliansi ini sejak akhir 1990-an.
“Erdogan meninggalkan teman-temannya yang berjuang dan bertempur dengannya untuk ditukar dengan simbol Turki kuno,” katanya.
“Dia mencoba menahan kita sekarang. Dia meletakkan di sebelah kanannya Bahceli, yang merupakan salah satu mitra kudeta 1997, dan di sebelah kirinya, Brincik, yang menentang adzan dan cadar, dan mengatakan kudeta 1997 masih berlangsung,” imbuhnya.
Mengomentari seruan Erdogan baru-baru ini kepada Turki untuk bersabar dengan kesulitan yang mereka alami, Davutoglu memberi komentar sengit.
“Bangsa ini akan sabar. Tapi atas bencana apa mereka akan bersabar? Dalam semua ini, saya bertanya-tanya? Anda sendiri adalah malapetaka. Bencana terbesar yang menimpa orang-orang ini adalah rezim yang mengubah negara menjadi bisnis keluarga yang membawa bencana," tuduhnya.
Tiga Tokoh Senior Partai Keadilan Turki Dicopot
Ahmet Davutoglu mundur dari AKP pada 13 September 2019, setelah partai menjatuhkan sanksi indisipliner terhadapnya dan tiga tokoh lainnya.
Ia mengritik pemberhentian dirinya dan tiga pengurus teras partai gara-gara diskusi sengit malam 15 Juli 2019, tidak sesuai prinsip pendirian partai dan tradisi politik kami,”kata Davutoglu.
Enam anggota AKP lainnya juga menyatakan pengunduran diri mereka bersama dengan Davutoglu. Tokoh ini memimpin upaya koreksi internal partai menyangkut keputusan-keputusan politik partainya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.