Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korea Utara Pamer Rudal Baru, Menhan AS: Ancaman Serius Terhadap Keamanan Dunia

Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan program nuklir dan rudal Korea Utara menjadi ancaman global.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Korea Utara Pamer Rudal Baru, Menhan AS: Ancaman Serius Terhadap Keamanan Dunia
KCNA VIA KNS / AFP
Tangkapan layar yang diambil dari siaran KCNA pada 10 Oktober 2020 menunjukkan rudal balistik antarbenua Korea Utara selama parade militer yang menandai ulang tahun ke-75 berdirinya Partai Buruh Korea, di alun-alun Kim Il Sung di Pyongyang. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan program nuklir dan rudal Korea Utara menjadi ancaman global.

Hal ini disampaikan Menhan AS setelah Pyongyang memamerkan rudal balistik antarbenua yang sebelumnya tidak terlihat pada parade militer akhir pekan lalu.

"Kami sepakat, program rudal nuklir dan balistik Korea Utara tetap menjadi ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas kawasan dan dunia," ujar Esper sebelum dimulainya pertemuan dengan rekannya dari Korea Selatan di Pentagon, Rabu (14/10/2020) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Kamis (15/10/2020).

Munculnya rudal balistik antarbenua (ICBM) baru selama parade akhir pekan di Korea Utara memikat banyak analis Barat.

Tetapi para pejabat di Korea Selatan jauh lebih peduli dengan sistem roket peluncuran ganda baru (MLRS) dan rudal jarak pendek yang cepat dan dapat bermanuver yang akan ideal untuk menyerang target negaranya.

"Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk melindungi keamanan Republik Korea," kata Esper.

Dia menambahkan, bagaimanapun, bahwa Korea Selatan dan Amerika Serikat harus menemukan cara yang lebih adil untuk berbagi biaya pertahanan.

Baca juga: Jepang Tingkatkan Sistem Pertahanan Setelah Korea Utara Pamerkan Rudal Terbaru

Baca juga: Korea Utara Luncurkan Monster Rudal Balistik Antarbenua di Parade Militer

Berita Rekomendasi

Presiden AS Donald Trump, yang telah menggembar-gemborkan hubungannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, telah berulang kali mengatakan Seoul harus membayar bagian yang lebih besar dari biaya pasukan militer AS yang dikerahkan di Korea Selatan.

Sekitar 28.500 pasukan Amerika dikerahkan di Korea Selatan, sebagai pencegah Pyongyang.

Ini sekaligus mengirim pesan kepada China tentang pengaruh dan kemampuan AS di Asia.

Jepang Tingkatkan Pertahanan Rudal setelah Parade Militer Korea Utara

Sekutu AS, Jepang juga akan memperkuat kemampuan pencegah rudalnya untuk menanggapi ancaman oleh rudal Korea Utara yang menjadi "lebih beragam dan kompleks", seperti yang ditampilkan selama parade militer Pyongyang.

"Untuk menanggapi ancaman yang beragam dan kompleks, kami akan bekerja kuat untuk memperkuat kemampuan pencegah rudal komprehensif kami," kata Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato dalam konferensi pers reguler pada Senin (12/10/2020), seperti dilansir AP dan Channel News Asia.

"Kami memahami beberapa rudal itu dikatakan akan menyulitkan kami untuk meresponsnya dengan peralatan konvensional yang kami miliki."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas