Korea Utara Pamer Rudal Baru, Menhan AS: Ancaman Serius Terhadap Keamanan Dunia
Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan program nuklir dan rudal Korea Utara menjadi ancaman global.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
Kato menolak untuk memberikan rincian tentang analisis Jepang terhadap rudal yang ditampilkan oleh Korea Utara dalam parade militer pekan lalu.
Dia hanya mengatakan Jepang akan terus bekerja sama dengan AS dan negara-negara lain yang bersangkutan untuk melindungi rakyat Jepang.
Di bawah kepemimpinan mantan Perdana Menteri Hawkish Shinzo Abe, Jepang memperluas peran internasional militernya di bawah aliansi Jepang-AS, di tengah meningkatnya ancaman dari Korea Utara dan China.
Jepang telah berulang kali menyebut kedua negara sebagai ancaman terhadap keamanan regionalnya.
Dan saat ini Jepang sedang mempelajari perubahan besar pada kebijakan pencegah rudalnya yang akan mencakup kemungkinan mengembangkan kemampuan serangan pertama di pangkalan musuh untuk bertahan dari serangan yang akan segera terjadi.
Pengganti Abe, Yoshihide Suga, dan pemerintahnya diperkirakan akan menyusun rencana rudal baru akhir tahun ini.
Sebelumnya Korea Utara, menandai peringatan 75 tahun partai penguasanya pada Sabtu pekan lalu, melakukan parade militer berbagai sistem senjata. Termasuk tampak rudal balistik antarbenua yang lebih besar dari ICBM Korut yang terkenal.
Selain iru juga menampilkan versi upgrade dari rudal yang dapat ditembakkan dari kapal selam.
Korea Utara Luncurkan 'Monster' Rudal Balistik Antarbenua Terbaru
Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua yang sebelumnya tidak terlihat pada parade militer yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Sabtu (10/10/2020) kemarin.
Analis mengatakan rudal, yang disebut 'monster' itu akan menjadi salah satu rudal balistik antarbenua (ICBM) mobile terbesar di dunia, jika dioperasionalkan.
"Rudal ini adalah monster," kata Melissa Hanham, wakil direktur Open Nuclear Network, seperti dilansir Reuters, Minggu (11/10/2020).
Rudal 'monster' itu diangkut oleh 11 truk as ke lokasi pameran atau parade militer peringatan 75 tahun didirikannya Partai Buruh yang berkuasa.
"ICBM baru kemungkinan dimaksudkan untuk menghilangkan keraguan tentang kemampuan Korea Utara untuk menyerang Amerika Serikat, dan ancaman implisit yang mereka siapkan untuk menguji rudal yang lebih besar," kata Markus Garlauskas, mantan pejabat intelijen AS untuk Korea Utara.