Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Omar Nasiri Berhasil Memasuki Sarang Mujahidin di Kamp Khaldan Afghanistan (3)

Omar Nasiri mengetahui pembunuhan singa mujahidin Afghanistan Ahmad Shah Masood. Pelakunya petempur Al Qaeda yang dikirim dari Eropa.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Omar Nasiri Berhasil Memasuki Sarang Mujahidin di Kamp Khaldan Afghanistan (3)
Foto Buku Omar Nasiri
Buku Inside The JIhad ditulis Omar Nasiri, mata-mata berbagai lembaga intelijen Eropa yang sukses menyusupi Al Qaeda di Afghanistan. 

Dinas rahasia itu menyiapkan misi baru, setelah Omar Nasiri kehilangan kesempatan kembali masuk ke lingkaran petempur GIA di Eropa.

Ia terbang ke Istanbul, dan terus memimpikan menyusup ke kamp-kamp mujahidin Afghanistan. DGSE masih terus menyokongnya, meski skeptis Nasiri akan mewujudkan impiannya.

“Aku akan masuk,” kata Nasiri. “Dan, aku akan kembali,” lanjutnya. Gilles dari DGSE tidak bereaksi. Wajahnya datar saja.

Beberapa hari kemudian, Omar Nasiri meninggalkan Istanbul, terbang ke Karachi, Pakistan. Ia melanjutkan penerbangan ke Islamabad, dan menumpang taksi menuju sebuah tempat di Rawalpindi.

Ia masuk ke cabang organisasi Jamaah Tablig. Dua minggu ia berada di tengah-tengah jamaah, pergi ke Lahore, sebelum Nasiri merasa putus asa, ia tidak menemukan jalan menuju Afghanistan.

Setelah memperpanjang visanya di Lahore, Nasiri nekat pergi ke Peshawar lewat udara. Di bandara, ia berjumpa seorang pria bernama Abu Anas.

Inilah orang yang membuka jalannya menuju ke kamp-kamp mujahidin di Hindhu Kush Afghanistan yang perkasa.  

Berita Rekomendasi

Ia bergabung bersama sekelompok pemuda asal Saudi. Tunisa, dan Maroko, di sebuah kamp pengungsian. Nasiri mendapatkan nama baru Abu Bakar.

Setelah melewati berbagai ujian ketat dari kelompok yang diikutinya, Nasiri benar-benar mendapat kesempatan masuk Afghanistan.

Ia dibawa masuk ke Khaldan, kamp mujahidin yang terletak di sebuah ngarai subur yang memiliki sungai berair jernih.  Di tempat itu ia terpaksa berganti nama, Abu Imam.

Nama Abu Bakar telah dipakai orang lain di kamp itu. Hari pertama di kamp Khaldan dilalui Nasiri lancar-lancar saja. Ia diperkenalkan kepada puluhan penghuni kamp dari Arab, Afrika Utara, Asia Tengah.

Nasiri mulai menjalani rutinitas di kamp. Diawali salat Subuh, olah raga pagi, latihan fisik berlari, merangkak, melompat, dan berenang di sungai yang airnya sedingin es.

Ia disertakan dalam latihan angkut beban senjata, mulai senapan serbu, memanggul roket mini sembari mendaki bukit.

Nasiri juga diajarkan pengenalan aneka jenis senjata, amunisinya, pabrik pembuatnya, hingga detil komponen senjata mulai kokang, kapasitas laras, jarak kendali dan lain sebagainya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas