Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eksekutif Muslim Belgia Mengutuk Keras Pembunuhan Samuel Paty, Guru di Prancis yang Tewas Dipenggal

Eksekutif Muslim di Belgia (EMB) mengutuk keras pembunuhan Samuel Paty, seorang guru sejarah dan geografi yang terbunuh di Prancis Jumat lalu.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Eksekutif Muslim Belgia Mengutuk Keras Pembunuhan Samuel Paty, Guru di Prancis yang Tewas Dipenggal
BELGA
Eksekutif Muslim Belgia Mengutuk Keras Pembunuhan Samuel Paty, Guru di Prancis yang Tewas Dipenggal 

Inilah yang kami ketahui tentang serangan itu sejauh ini:

Siapa korbannya?

Korban diketahui bernama Samuel Paty, dia merupakan seorang guru Sejarah dan Geografi berusia 47 tahun.

Kepalanya dipenggal di dekat sekolah sekitar pukul 17.00 sore waktu setempat.

Mengutip Euronews, pihak kepolisian mengatakan kepada kantor berita AFP, sebelumnya, Paty mengadakan diskusi kelas dengan siswa sekolah menengah tentang kartun Nabi Muhammad.

Beberapa orang tua Muslim mengatakan, mereka telah mengadu ke sekolah dan media Prancis, Paty telah menerima sejumlah ancaman setelah kelas tersebut.

Baca juga: Jejak Paris Morgue, di Mana Kamar Mayat Jadi Objek Wisata di Prancis

Baca juga: Antoine Griezmann Kian Dekati Catatan Gol David Trezeguet hingga Thierry Henry di Timnas Prancis

Pemenggalan Kepala Guru di Prancis, Samuel Paty
Pemenggalan Kepala Guru di Prancis, Samuel Paty (AFP)

Apa latar belakang serangan ini?

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, insiden itu terjadi ketika pemerintah Prancis menyusun RUU untuk menangani kelompok radikal Islam yang menurut pihak berwenang menciptakan "masyarakat paralel di luar nilai-nilai Republik Prancis".

Ini menandai terorisme kedua terkait insiden majalah satir Charlie Hebdo, sejak persidangan dimulai Januari 2015.

Majalah tersebut menerbitkan kartun yang menggambarkan Mohammad.

Saat persidangan berlangsung, majalah tersebut menerbitkan ulang pada tahun ini.

Tiga minggu lalu, seorang berusia 18 tahun dari Pakistan ditangkap setelah menikam dua orang di luar bekas kantor Charlie Hebdo.

Dia mengatakan kepada polisi bahwa dia kesal dengan publikasi caricatures.

Korbannya menderita luka yang tidak mengancam jiwa.

Baca juga: Seorang Pria Jadi Korban Penembakan di Tempat Hiburan Malam Tangerang, Pelaku Mengaku Anggota Polri

Baca juga: Model Majalah Playboy Ini Ceritakan Pengalamannya Bertemu Monyet Nakal saat Liburan ke Bali

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas