Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serang Trump,Biden:Siapapun yang Bertanggungjawab Atas Banyak Kematian tak Boleh Tetap Jadi Presiden

Capres Joe Biden menyindir dan menyerang petahana Donald Trump, merujuk pada lebih dari 200 ribu orang tewas akibat Covid-19 di AS.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Serang Trump,Biden:Siapapun yang Bertanggungjawab Atas Banyak Kematian tak Boleh Tetap Jadi Presiden
JIM WATSON dan SAUL LOEB / AFP
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan calon Presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden, melakukan debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio Selasa (29/9/2020) waktu setempat. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON- Petahana Presiden Donald Trump dan penantangnya dari Demokrat Joe Biden mengadakan debat terakhir mereka di Nashville, Tennessee, pada Kamis malam (22/10/2020).

Debat terakhir ini digelar kurang dari dua minggu menjelang pemilihan presiden 3 November 2020.

Untuk menghindari kekacuan pada debat pertama mereka, di mana Trump berulang kali mengganggu Biden, mikrofon masing-masing kandidat dimatikan sementara lawannya membuat pernyataan tentang topik yang ditanyakan.

Baca juga: Final Debat Capres AS 2020, Trump soal Lockdown Virus Corona: Kita Tak Bisa Menutup Negara

Baca juga: Cek Fakta Final Debat AS: Trump Salah Klaim 2,2 Juta Orang Tewas karena Covid dan Remehkan Hal Ini

Koresponden NBC News Kristen Welker menjadi moderator dalam debat kali ini.

Welker membuka debat dengan bertanya bagaimana masing-masing kandidat akan memimpin negara keluar dari krisis pandemi Covid-19.

Trump menegaskan pemerintahannya telah bekerja untuk melawan Covid-19 di AS.

"Kami berjuang melawannya dan kami berjuang keras ... Ini akan hilang."

BERITA TERKAIT

Trump menyatakan AS akan memiliki vaksin yang akan mengalahkan Covid-19.

"Vaksin itu sudah siap, itu akan diumumkan dalam beberapa minggu ke depan dan itu akan didistribusikan," ujar Trump.

Presiden AS Donald Trump mengacungkan jempol saat dia berjalan ke Marine One sebelum berangkat dari South Lawn Gedung Putih di Washington, DC, 2 Oktober 2020, menuju ke Walter Reed Military Medical Center, setelah dinyatakan positif Covid -19
Presiden AS Donald Trump mengacungkan jempol saat dia berjalan ke Marine One sebelum berangkat dari South Lawn Gedung Putih di Washington, DC, 2 Oktober 2020, menuju ke Walter Reed Military Medical Center, setelah dinyatakan positif Covid -19 (SAUL LOEB / AFP)

Trump pun berkisah mengenai pengalamannya terpapar Covid-19.

Bagi Trump, dia telah 'belajar banyak' untuk itu.

"Saya belajar banyak ... Kita harus pulih. Kita tidak bisa menutup atau lockdown bangsa kita."

"Kita berada di tikungan. Sebentar lagi ini akan berakhir."

Mendengar paparan itu, Biden langsung menyerang Trump.

"Saya katakan malam ini dengarkan ini ... Siapa pun yang bertanggung jawab atas banyak kematian itu tidak boleh tetap duduk sebagai presiden Amerika Serikat," tegas mantan Wakil Presiden AS ini.

"Ini adalah orang yang sama mengatakan ini akan berakhir pada Paskah. Ini adalah orang yang sama yang mengatakan kepada Anda bahwa, jangan khawatir, kita akan mengakhiri ini pada musim panas. Kami akan memasuki musim dingin yang gelap, musim dingin yang gelap, dan dia tidak memiliki rencana yang jelas," sindir Biden.

Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berbicara kepada para pemilih saat dia naik kereta mendekati Alliance Train Statio di Alliance, Ohio, pada 30 September 2020
Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berbicara kepada para pemilih saat dia naik kereta mendekati Alliance Train Statio di Alliance, Ohio, pada 30 September 2020 (ROBERTO SCHMIDT / AFP)

Trump menjawab serangan Biden.

"Saya tidak tahu apakah kita akan mengalami musim dingin yang gelap, dan sama sekali. Kami membuka negara kami. Kami telah belajar dan mempelajari dan memahami penyakit ini," ucap Trump.

Biden kembali menyerang, "Dia mengatakan, kami, Anda tahu, kami belajar untuk hidup dengan itu. Orang-orang belajar untuk mati dengan itu."

Sindiran Biden itu merujuk pada lebih dari 200 ribu orang yang tewas akibat Covid-19 di AS, pada pemerintahan Trump.(Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas